RADARSEMARANG.COM, Demak – Sebanyak 7.000 aparatur sipil Negara (ASN) memborong bawang merah petani Desa Kunir, Kecamatan Dempet. Bawang merah sebanyak 3 ton ini dibeli dengan harga Rp 15 ribu per kilogram. Diatas harga pasaran.
Setiap ASN dijatah beli 2 kilogram. Kebijakan ini untuk membantu petani karena harga di petani hanya Rp 6 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogram.
Bupati Demak dr Eistianah menjadi orang pertama yang membeli bawang merah. Ia mengatakan panen saat ini produksinya bagus. Tapi, harganya rendah. “Ngedrop sekali. Makanya kami meminta ASN membeli langsung ke petani,”katanya.
Pemkab Demak bersama pegawai membeli dengan harga lebih tinggi dari pasaran. Sementara 3 ton dulu dan nanti akan berkoordinasi lagi sehingga bisa beli lagi setidaknya 6 ton. “Berikutnya nanti akan dilakukan di desa lain yang juga sedang panen bawang merah. Jadi bisa membantu petani secara merata,” tambahnya.
Kepala Desa Kunir M Romli mengatakan anjloknya harga membuat petani rugi mencapai Rp 40 miliar. petani gali lubang tutup lubang untuk memenuhi kebutuhan. Di wilayahnya ada sekitar 170 hektare lahan bawang merah. “Yang dibeli ini baru seperempat bahu. Jadi setidaknya bisa menjadi penyemangat petani,” tambahnya.
Untuk mengatasi anjloknya harga bawang merah perlu adanya penetapan harga eceran tertinggi (HET). Dengan demikian, tengkulak tidak bermain harga di level petani. “Kami berharap, ASN Pemprov Jateng ikut memborong bawang merah petani kami,” tambahnya. (hib/fth)