RADARSEMARANG.COM, Demak – Salah satu korban selamat kecelakaan kerja di PT Aspal Polimer Emulsindo Desa Mranak, Kecamatan Wonosalam Listiyo Diyaul Haq, 22d kini dirawat di Rumah Sakit Islam Nahdlatul Ulama (RSI NU) Demak.
Listiyo menuturkan, sebelum kejadian berlangsung, ada pekerja yang bertugas melakukan pengelasan bagian bawah tangki tempat mengolah bahan baku aspal mentah menjadi aspal cair. Kebetulan tangki tersebut isinya sudah habis.
Saat dilakukan pengelasan tangki dimungkinkan ada asap bekas las lasan itu yang masuk ke dalam tangki. “Mungkin asap belerang yang buat ngelas tangk itu masuk. Ada baunya juga. Asap atau bau itu memang tidak kelihatan. Tapi, bisa membuat pingsan setelah terhirup,” katanya.
Listiyo mengatakan, pabrik yang disekitarnya banyak tumpukan drum dan tangki tempatnya bekerja itu telah berdiri tiga tahun lalu. “Saya sendiri baru bekerja sebulan yang lalu. Biasanya gak ada apa apa. Mungkin kemarin pas apes aja,” katanya didampingi ibunya, Ngatminah, 57, kemarin.
Listiyo juga mengatakan, selama bekerja ia bertugas untuk mencairkan bahan baku aspal mentah yang keras untuk dimasukkan ke tangki agar bisa diolah menjadi aspal cair. “Jadi, bahan mentah digodok jadi aspal cair,” katanya.
Direktur RSI NU Demak, dr Abdul Aziz saat ditemui mengungkapkan, berdasarkan diagnosa pihak dokter yang merawat pasien, ada kemungkinan terjadi keracunan atau intoksikasi karbon monoksida atau karbon dioksida yang membuat mereka tidak sadarkan diri, sesak nafas hingga meninggal dunia.
Menrutnya, usai kejadian itu, ada 5 orang yang dirawat di RSI NU Demak. Kondisinya membaik. “Bahkan, empat diantaranya sudah pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya. (hib/bas)