RADARSEMARANG.COM, Demak – Setelah beberapa bulan ditutup akibat pandemi Covid-19, kini perpustakaan daerah (perpusda) dan perpustakaan desa kembali dibuka untuk pengunjung. Termasuk, perpustakaan keliling resmi dioperasionalkan lagi.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemkab Demak Bambang Saptoro di sela pelatihan bagi 30 pengelola perpustakaan desa dan 42 orang sekretaris dinas organisasi perangkat daerah (Sekdin OPD) terkait kearsipan kemarin. Pelatihan yang dibuka Bupati Demak dr Eistianah ini digelar di gedung Perpusda kemarin.
Bambang Saptoro menyampaikan, perpustakaan daerah dan desa dapat dikunjungi lagi dengan ketentuan pengunjung wajib mentaati protokol kesehatan (prokes). Seperti, pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan.
“Pembukaan atau pengaktifan kembali perpusda dan perpus desa ini kami lakukan setelah Demak memasuki status level 2. Kendati demikian, harus taat prokes,”ujarnya.
Terkait dengan pelatihan pengelola perpustakaan dan kearsipan, Bambang menyampaikan, pelatihan aplikasi inlislite (integrated library system) dari perpusnas bagi pengelola perpustakaan desa diperlukan agar pelayanan pengelola perspus terhadap pengunjung dapat maksimal.
Pun, dengan pelatihan sistem keamanan dan akses kearsipan bagi sekdin OPD diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan arsip daerah di masing masing dinas dan intansi dilingkungan Pemkab Demak.
“Pelatihan tersebut sesuai dengan Perbup Nomor 80 Tahun 2020 tentang sistem klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis,”katanya.
Bupati Demak, Eistianah mengatakan, perpusda maupun perpus desa bisa lebih kreatif dalam pelayanan pada pengunjung. “Termasuk, bagaimana mengembangkan literasi digital di perpustakaan untuk memudahkan akses baca bagi pengunjung,” kata bupati.
Terkait dengan penataan arsip daerah, bupati juga berpesan agar setiap OPD bisa merawat arsip dengan baik. Sebab, arsip merupakan alat bukti otentik. “Karena itu, perlu dijaga keamanannya,” ujarnya. (hib/ida)
