RADARSEMARANG.COM, Demak – Pembangunan jalan tol Semarang-Demak terus dikerjakan. Saat ini, pengerjaan exit tol Kendaldoyong di jalan lingkar selatan Kota Demak. Secara keseluruhan progres pembangunan tol titik Demak-Sayung telah mencapai 50 persen.
Sejumlah truk pengangkut tanah padas tampak hilir mudik untuk pengerjaan kawasan exit tol tersebut.
Humas PT Pembangunan Perumahan (PP) tol Demak, Roby Suwarna menyampaikan, pengerjaan terus dikebut sesuai jadwal pembangunan yang telah direncanakan. Menurutnya, masalah pembebasan lahan tidak menjadi persoalan dalam proses pengerjaan jalan tol tersebut.
Seperti diketahui, ada beberapa titik lahan yang masih bermasalah. Warga belum cocok dengan harga yang ditawarkan pemerintah. Yaitu, di wilayah Desa Karangrejo, Wonosalam dan Kendaldoyong. Meski demikian, sembari proses penyelesaian masalah di pengadilan, pembangunan tol tetap dijalankan.
“Istilahnya kita tetap pinjam dulu agar pembangunan bisa dikerjakan, termasuk tanah Kadilangu. Untuk tanah kasepuhan Kadilangu dipersilahkan demi pembanguna negara,” ujarnya.
Menurut Roby, selain tanah Kadilangu (ahli waris Sunan Kalijaga), ada empat bidang tanah yang di-konsinyasi masuk wilayah Wonosalam. Kemudian, 36 bidang tanah di Desa Kendaldoyong dan tiga bidang di Desa Karangrejo.
“Rupanya masyarakat belum mengerti arti konsinyasi. Masih berpikir mereka dapat bertahan,” katanya.
Roby menjelaskan, dalam pembangunan jalan tol, maka jika tanah yang telah kategori konsinyasi berarti hak pemilik tanah hilang dan kembali ke negara. “Karena itu, mereka (warga) bisa berperkara di pengadilan,” ujarnya.
Kepala Desa Kendaldoyong, Gihan Supeno mengatakan, di wilayahnya masih ada sekitar 28 warga yang tanahnya belum selesai dan menjalani sidang di pengadilan. “Tapi, warga tidak ada yang ikut sidang,” ujarnya. Menurutnya, apapun pembangunan jalan tol tetap dijalankan pemerintah. (hib/zal)