RADARSEMARANG.COM – Selama lima tahun memimpin Kabupaten Demak (2016-2021), duet Bupati HM Natsir dan Wakil Bupati Joko Sutanto mampu menyejahterakan masyarakatnya melalui berbagai macam pembangunan. Selain membangun infrastruktur betonisasi jalan kabupaten sepanjang 426.510 kilometer, juga betonisasi jalan antar desa di setiap kecamatan.
Kini, Pemkab Demak juga berharap meraup manfaat dari pembangunan Bendung Jragung dan Dolok yang berada di wilayah selatan Kabupaten Demak. Bendung Jragung sendiri secara geografis lebih banyak masuk di wilayah Kabupaten Semarang. Namun dari sisi manfaat, lebih besar untuk kemakmuran masyarakat Demak.
Bendung Jragung tersebut akan membangkitkan ribuan hektare lahan pertanian yang semula tadah hujan menjadi lahan pertanian dengan saluran irigasi teknis. Setidaknya ada lima kecamatan di Kabupaten Demak yang akan menerima manfaatnya. Yaitu, Kecamatan Mranggen, Karangawen, Guntur, Karangtengah dan Kecamatan Sayung.
Wakil Bupati Demak Joko Sutanto mengungkapkan, pihaknya optimistis pembangunan Bendung Jragung ditambah Bendung Dolok tersebut dapat terlaksana dengan baik.
“Bendung Jragung ini nanti tidak hanya untuk pengairan sawah teknis saja, namun juga berfungsi untuk mengendalikan banjir di wilayah selatan Demak, termasuk Mranggen, dan sepanjang alur sungai yang dilalui,”katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
Menurutnya, berdasarkan grand design yang ada, Bendung Jragung yang pembangunannya sudah mulai konstruksi itu tujuh kali lebih besar dari Waduk Jatibarang, Kota Semarang, dan tujuh kali lebih kecil dari Waduk Kedungombo di Grobogan. Sejauh ini, kondisi pertanian di Demak bagian selatan dan barat tidak bisa maksimal lantaran kekurangan air teknis. Karena itu, dengan adanya Bendung Jragung dan Dolok, pertanian dapat terangkat lebih baik.
“Kabupaten Demak di bidang pertanian menempati posisi tiga besar Jateng, setelah Banyumas dan Grobogan. Maka, dengan Bendung Jragung ini nanti, Demak berpotensi besar menyalip Grobogan di sektor hasil pertanian. Apalagi pertanian merupakan proyek strategis nasional,” katanya optimistis.
Wabup Joko menambahkan, pentingnya keberadaan Bendung Jragung ini bisa dilihat dari alur sungai yang menghubungkan dari hulu hingga hilir. Bendung tersebut terkoneksi dengan Sungai Jragung, Sungai Cabean, Sungai KB1 dan Sungai Winokerto. Adapun Bendung Dolok terhubung dengan hulu Kali Dolok, Bendung Bareng Desa Banyumeneng, dan Kebonbatur. Ke arah kanan terhubung dengan Kali Dolok yang mengarah ke sipon Onggorawe, Sayung.
Sedangkan, ke arah kiri Kali Dolok terkoneksi dengan alur Pilangsari Sayung. Bendung Dolok juga terkait dengan Bendung Pucanggading. Ke arah kiri terhubung dengan alur Sungai Banjir Kanal Timur. Ke bagian tengah mengarah ke Penggaron, dan Kali Babon. Sedangkan, arah kanan menuju Sungai Dombo, Sayung.
Menurutnya, kawasan Mranggen hingga Sayung yang biasanya terdampak banjir dari luapan sejumlah sungai diharapkan bisa diatasi dengan adanya Bendung Jragung dan Dolok tersebut. “Sistem pengendali banjir nanti ada di dua bendung tersebut,”ujar Joko.
Seperti diketahui, jika banjir tiba, ribuan rumah di beberapa desa di Kecamatan Sayung sulit surut. Sebab, selain sedimentasi sungai yang parah, juga naiknya air rob di saat yang bersamaan. “Solusinya agar banjir terkendali ya Bendung Jragung dan Dolok tersebut,”katanya. (hib/aro)