RADARSEMARANG.COM, Demak – Banjir di Kabupaten Demak mengakibatkan kerugian material mencapai Rp 3,5 miliar. Angka tersebut berdasar perhitungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak.
Kepala pelaksana BPBD Demak Agus Nugroho mengatakan, kerugian tersebut mendasarkan pada dampak yang ditimbulkan banjir. Baik yang merendam permukiman, areal pertanian maupun areal pertamabakn dan fasilitas umum lainnya. “Kita hitung semua secara detail sehingga muncul angka kerugian tersebut,” ujar Agus kemarin.
Data BPBD disebutkan, total terdampak 8.485 kepala keluarga (KK) (29.516 jiwa). Untuk wilayah Kecamatan Sayung tercatat 7.339 KK (26.764 jiwa) warga yang terdampak yang tersebar di berbagai desa. Meliputi, Desa Prampelan, Loireng, Purwosari, Kalisari, Sayung, dan Desa Sidorejo. Kemudian, di Kecamatan Karanganyar, terdapat 750 KK (1.200 jiwa) yang terdampak. Yaitu, di Desa Ketanjung. Di Kecamatan Karangtengah, ada 396 KK (1.552 jiwa). “Untuk pengungsi sudah kembali ke rumah masing masing.” kata Agus.
Adapun, fasilitas umum yang terdampak berupa 50 musala atau masjid, 30 sekolah, madrasah dan yayasan pendidikan, 3 pondok pesantren, 4 balai desa dan 5 puskesmas. Untuk luas pertanian seluas 120 hektare dan tambak 160 hektare di Desa Sayung. Kemudian, tambak seluas 350 hektare di Desa Tambakbulusan, tambak di Desa Wonoagung seluas 150 hektare dan sawah 100 hektare. (hib/zal)