27 C
Semarang
Monday, 23 December 2024

Rob Kepung Tiga Desa di Demak

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak – Kondisi tiga desa di Kecamatan Bonang yang hingga kini terkepung banjir rob cukup memprihatinkan. Ketiganya yaitu, Desa Purworejo, Morodemak, dan Margolinduk.

Warga setempat hidup memprihatinkan. Mereka sulit keluar masuk kampung akibat akses jalan maupun rumah juga terendam rob.  Hal itu terlihat ketika Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia (Pengda INI) dan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Kabupaten Demak bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meninjau langsung lokasi banjir rob tersebut.

Ketua  Pengda INI Demak, Syamsul Arifin mengatakan, Pengda INI IPPAT bersama sama menyalurkan bantuan sembako ke lokasi bencana terdampak rob tersebut. Turut hadir penyerahan paket sembako ini, Kepala pelaksana BPBD Demak, Agus Nugroho LP, Ketua Komunitas Perempuan Nelayan Demak, Masnuah, perwakilan dari Kecamatan Bonang dan sejumlah pengurus Pengda INI IPPAT Demak.

“Bantuan kita berikan langsung kepada komunitas perempuan nelayan untuk tiga desa yang terdampak rob. Sebab, sudah tiga bulan lamanya kampung mereka dikepung banjir air laut,” katanya.

Menurutnya, bakti sosial tersebut sebagai wujud kepedulian organisasi terhadap masyarakat yang membutuhkan bantuan . “Setidaknya, bisa meringankan penderitaan warga,” katanya.

Ketua Komunitas Perempuan Nelayan, Masnuah mengungkapkan, bantuan INI IPPAT tersebut dinilai sangat berarti. “Kami para perempuan nelayan sekarang mengalami kesulitan hidup. Selain menghadapi banjir rob juga masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Aktivitas keluarga nelayan sangat terbatas. Apalagi, saat ini juga lagi musim hujan dan angin barat. Banyak nelayan yang tidak melaut,” ujarnya.

Menurutnya, sejak adanya pandemi korona yang kemudian dilanjutkan dengan banjir rob, kondisi ekonomi masyarakat nelayan dinilai sangat sulit. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari, ibu ibu harus ikut bekerja membantu para suami mereka. “Meski sedang musim hujan seperti ini, sejumlah ibu ibu nekat miyang atau melaut,” katanya.

Kepala pelaksana BPBD Demak, Agus Nugroho mengatakan,  banjir rob semakin meluas. Setidaknya ada 19 desa di Kecamatan Bonang, Wedung, Karangtengah dan Sayung yang terdampak rob. Diantara wilayah desa yang paling parah adalah tiga desa di Kecamatan Bonang tersebut.  Ketinggian rob antara 25 cm hingga 1 meter.

“Kita akui penanganan terhadap warga terdampak banjir rob sejauh ini tidak bisa maksimal. Ini karena dalam UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, abrasi dan rob belum masuk kategori bencana alam,” katanya.

Karena itupula, anggaran kebencanaan tidak dapat dialokasikan untuk menangani warga yang terkena rob. Meski demikian, kata dia, secara sosial, BPBD tetap terlibat membantu menangani dampak abrasi dan rob dengan mendorong partisipasi masyarakat. Menurutnya, baksos yang dilakukan INI IPPAT yang membantu warga terdampak rob merupakan bagian dari partisipasi masyarakat tersebut. (hib/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya