RADARSEMARANG.COM, Demak – Sepuluh desa di Kabupaten Demak turut berlomba dalam program kampung iklim (proklim). Yaitu, Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Desa Batursari dan Tamansari, Kecamatan Mranggen, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Desa Sedo, Kampung Pecaon, Kelurahan Kadilangu, dan Kampung Patiunus Kelurahan Kalicilik, Kecamatan Demak Kota. Kemudian, Desa Werdoyo dan Solowire, Kecamatan Kebonagung serta Desa Buko, Kecamatan Wedung.
Dalam program ini, terpilih sebagai juara 1 Desa Tlogoweru, juara 2 Desa Batursari, juara 3 Kampung Pecaon, Kelurahan Kadilangu dan juara 4 Desa Werdoyo. Adapun, juara proklim khusus pesisir adalah Desa Bedono.
Kasi Pengendalian Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Pemkab Demak, Sudarwanto mengatakan, lomba proklim tersebut sebagai bentuk motivasi untuk desa agar bersemangat dalam upaya menyelamatkan lingkungan.
“Perubahan iklim yang kita rasakan sekarang ini cepat berubah. Seperti, fenomena air pasang laut, suhu tinggi, dan lainnya,”katanya disela pemberian penghargaan kampung proklim di Renz Café kemarin.
Lomba kampung iklim tersebut juga mendasarkan pada Permen Nomor 84 Tahun 2016 tentang kampung iklim. Karena itu, tiap pemda mengawal program pemerintah pusat tersebut. Baik dari sisi mitigasi, inovasi maupun pengorganisasiannya.
“Jadi, kampung iklim ini mengajari kepada desa agar bisa mandiri dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Bagaimana kalau hujan tidak kebanjiran atau terjadi longsor,”katanya. Lebih dari itu adalah agar desa mampu bertahan dari bencana dan kuat dalam ketahanan pangan sesuai potensi yang ada di desa.
Kepala Dinas LH, Agus Musyafa menambahkan, kampung iklim tersebut adalah untuk memberikan semangat pada desa supaya kebijakan yang dibuat pemerintahan desa juga ramah lingkungan. “Bagaimana desa bisa bertahan dari iklim yang ada, termasuk tahan secara sosial ekonomi,” katanya. (hib/bas)