RADARSEMARANG.COM, Demak – Pemilihan kepala daerah (pilkada) merupakan proses demokrasi biasa yang harus dilalui bersama. Karena itu, dalam konteks pilkada ini tidak boleh terjebak dalam konflik hanya karena beda pilihan politik. Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Fathan Subchi menegaskan, dalam musim pilkada serentak ini, semua anak bangsa harus bisa terhindar dari permusuhan.
“Hindarkan gontok-gontokan dan permusuhan. Jalin silaturahmi dengan baik dan wujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang baik pula,” ujar Fathan di sela kegiatan silaturahmi alim ulama dan temu tokoh kebangsaan bersama Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid di gedung Wisma Halim kemarin. Turut hadir, Sekretaris DPC PKB Demak Zayinul Fata, paslon Cabup Eistianah dan Cawabup KH Ali Mahsun.
Menurutnya, pelaksanaan demokrasi, termasuk yang ada di Demak sudah begitu matang. Artinya, semua pihak hanya punya keinginan, yakni Demak kedepan bisa lebih baik lagi, adil dan sejahtera. “Semua juga berharap, adanya kepemimpinan yang baik,” kata wakil rakyat dari dapil Demak, Kudus dan Jepara ini.
Fathan menambahkan, silaturahmi alim ulama seperti itu sangat diperlukan untuk keharmonisan di tengah kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, bagaimana para kiai dan pengasuh pondok pesantren bisa ikut mencegah potensi disintegrasi , ancaman perpecahan dan situasi politik yang tidak menentu akibat munculnya faham yang dianggap tidak sinkron dengan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Harus ada langkah langkah nyata agar tidak terjadi perpecahan. Para kiai yang selama bekerja di bawah sangat paham betul bahwa NKRI sudah final. Semua itu, sudah diperjuangkan para pejuang dengan pengorbanan yang besar,”kata Fathan. Karena itu, ia berharap semua anak bangsa dapat menjaga hubungan silaturahmi antar sesama. “Jangan sampai terputus hanya karena persoalan fundamentalisme,” kata dia.
Dalam acara itu, KH Badawi Basyir dari Kudus juga berpesan, bahwa dalam berbagai situasi apapun, termasuk dalam pilkada semua harus tahu tiga hal. Yaitu, jangan sampai memutus hubungan silaturahmi, memafkan orang yang telah menyakiti, dan berbuat adil kepada orang lain serta diri sendiri. “Kita juga harus bisa melihat kesetiaan tetangga kita. Jadikanlah Demak yang baldatun toyyibatun warabbun ghofur,” katanya. (hib/bas)