RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pengerjaan proyek flyover Ganefo Mranggen, Kabupaten Demak akan melibatkan masyarakat dengan sistem padat karya. Proyek senilai Rp 109 miliar ini akan mulai dilaksanakan pada 2020 ini. Penandatanganan kontrak antara Pemprov Jateng dan pelaksana proyek sudah dilaksanakan di kantor gubernuran, Selasa (29/9/2020).
“Saya titipkan, seoptimal mungkin tolong ajak masyarakat sehingga bisa bekerja padat karya,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo usai penandatanganan kontrak.
Pengerjaan padat karya, lanjutnya, bisa dilakukan mulai pekerjaan skala kecil. Menurut Ganjar, keterlibatan masyarakat tersebut juga akan membantu mereka untuk lebih semangat dalam mendapatkan penghasilan di tengah pandemi Covid – 19.
“Menurut saya, kalau bagian-bagian pekerjaan kecil bisa di-share pada masyarakat, ajaklah mereka bekerja di sana. Maka, spirit gotong royongnya akan tumbuh,” ujarnya.
Proyek flyover di ruas Jalan Semarang – Godong ini akan dikerjakan PT Brantas Abipraya Persero bekerja sama dengan PT Heroni Karya Semesta. Ganjar mewanti-wanti pihak pelaksana untuk mengerjakan proyek dengan baik. Proyek harus selesai tepat waktu dengan kualitas yang dijaga. “Integritasnya harus dijaga. Jangan dikorup. Kami akan mengawasi ini,” katanya.
Terkait dengan kondisi cuaca saat ini yang memasuki musim penghujan, lanjutnya, juga harus menjadi perhatian serius dari pelaksana proyek. Kemudian, traffic manajemen diminta diperhitungkan sedetil mungkin supaya pembangunan proyek tidak menimbulkan kemacetan panjang. “Soal cuaca dan antisipasi kemacetan ini, harus dipertimbangkan mulai sekarang,” ujarnya.
Dalam hal ini, lanjut dia, Pemprov Jateng juga akan membantu melakukan pengawasan. Tentunya supaya pengerjaan proyek tersebut bisa berjalan dengan lancar. ”Agar pekerjaan berjalan lancar dan lalulintas tidak terlalu terganggu,” katanya.
Bupati Demak M Natsir yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, jika ruas flayover tersebut akan berdampak kepada arus ekonomi di wilayahnya. Menurutnya, kemacetan menjadi persoalan yang setiap hari terjadi di sekitaran yang akan dibangun ruas flyover tersebut.
“Kami mendukung penuh. Bukti dukungan masyarakat Demak adalah dengan penyelesaian pembebasan lahan yang tidak ada sebulan,” kata Natsir.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng Hanung Triyono mengatakan, sistem pengerjaan proyek ini multiyears. Secara keseluruhan akan selesai pada 2022 mendatang. Namun, pihaknya akan melakukan percepatan dan ditargetkan proyek selesai pada 2021. “Kami targetkan adanya percepatan, dan bisa selesai di 2021,” harapnya.
Seperti diketahui, flyover Ganefo Mranggen akan dibuat melintang di atas perlintasan kereta api sepanjang 700 meter. Lebar dari flyover Ganefo sembilan meter. (ewb/aro/bas)