RADARSEMARANG.COM, Demak – Kementerian Agama (Kemenag) Demak melelang sawah milik Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) seluas 473,5 bau. Dari hasil lelang itu ditargetkan bisa mendapatkan pemasukan Rp 5 miliar. Kendati demikian, ada beberapa lokasi sawah yang lelangnya ditunda. Ini karena dinilai belum memenugi target yang ditetapkan.
Sawah yang ditunda lelangnya antara lain, sawah BKM di Desa Kedondong, Kecamatan Demak Kota dan beberapa sawah di wilayah Desa Poncoharjo, Kecamatan Bonang. Karena itu, hingga kemarin hanya beberapa yang telah selesai dilelang. Yaitu, sawah BKM di Kelurahan Kalicilik, Kecamatan Demak Kota, Desa Betahwalang dan Desa Serangan, Kecamatan Bonang serta sebagian di Desa Jogoloyo, Kecamatan Wonosalam dan Desa Buko, Kecamatan Wedung.
Kepala Kemenag Demak H Muhaimin mengatakan, sawah BKM yang dilelang tersebut telah dibagi dalam bentuk kaplingan. Dengan demikian, diharapkan nilai jual sewanya lebih tinggi.
“Kita kapling-kapling biar ada kompetisi. Artinya, yang sewa tidak hanya yang punya duit banyak saja, tapi warga biasa juga bisa sewa,”ujar Muhaimin didampingi Ketua panitia lelang BKM, Ali Sugianto.
Hasil lelang tanah wakaf tersebut, kata dia, diharapkan dapat menjadi tanah produktif.
Kabid Urusan Agama Islam Kemenag Jateng M Arifin menyampaikan, tanah wakaf di Jateng yang administrasinya tanah wakaf di Demak, termasuk tanah BKM yang dikelola Kemenag Demak tersebut. “Dalam bermuamalah memang lebih baik dicatat sesuai ketentuan yang ada,” katanya.
Direktur Zakat dan Wakaf Kemenag RI Tarmizi Tahor menambahkan, banyak tanah wakaf di Indonesia yang masih terbengkelai sehingga tidak produktif.
“Maka kita apresiasi tanah wakaf BKM Demak ini karena lebih produktif. Bisa untuk kesejahteraan masjid dan lainnya,” tandas Tarmizi. (hib/zal/bas)
