33 C
Semarang
Saturday, 18 October 2025

Sehari Mampu Proses 200 Sampel Lendir Pasien

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak –  Tingginya warga Demak yang terkena Covid-19, membuat Pemkab Demak bergerak cepat untuk mengatasinya. Kali ini, Gugus Tugas Covid-19 telah melengkapi RSUD Sultan Fatah Karangawen dengan laboratorium biomolekuler  Polymerase Chain Reaction (PCR).

Peralatan untuk mengetahui hasil tes swab penderita korona senilai Rp 1 miliar tersebut menjadi harapan baru bagi Pemkab Demak untuk mempercepat penanganan covid-19. Alat PCR resmi dioperasionalkan setelah dilaunching Bupati Demak HM Natsir kemarin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Demak Guvrin Heru Putranto menyampaikan, dengan adanya lab PCR itu, secara teknis telah disiapkan sarana prasarana yang ada, termasuk dokter spesilias. “Alat PCR ini secara teknis bisa memproses 8 sampel lendir pasien dalam satu kali putaran selama 40 menit. Karena itu, kalau dalam sehari selama 24 jam, maka bisa memeriksa 200 sampel lendir pasien. Tetapi, target kita 108 sampel perhari,” ujar Guvrin.

Menurutnya, Kabupaten Demak dengan penduduk sebanyak kurang lebih 1,1 juta jiwa, maka target 108 sampel perhari tersebut dinilai sudah cukup. “ Alat ini cukup memenuhi target untuk Demak. Sebab, adanya PCR ini berkorelasi dengan jumlah peduduk suatu daerah. Setiap kecamatan perbandingannya adalah per 3.500. Karena itu, target tiap hari itu bisa tercapai,”katanya.

Guvrin menambahkan, adanya PCR diharapkan dapat memutus mata rantai penularan covid di Kota Wali. Tanpa punya PCR sendiri, hasil tes swab pasien terlalu lama untuk diketahui, sehingga keburu virus menular ke orang lain. “Soal bayar atau tidak untuk sementara ini, kalau itu program maka gratis. Tapi, kalau permintaan mandiri dan tidak ada kasus kontak tentu itu tetap bayar. Berapa?. Masih dalam hitungan,” kata Guvrin.

Dia mengungkapkan, di RSUD Sultan Fatah hanya ditempati laborat PCR saja. Sedangkan, pasien covid dirawat di RSUD Sunan Kalijaga Demak. Meski ada PCR, namun rapid test tetap dilakukan. Gugus Tugas kini telah melakukan 17 ribu rapid test.  Artinya, sudah melebih 1 banding 5 ribu orang. Angka orang yang dirapid tinggi. Namun, setidaknya dapat diketahui  10 persen  yang reaktif langsung bisa di swab dan PCR.

Sekda dr Singgih Setyono mengatakan, adanya alat PCR tersebut menjadi salah satu cara untuk mengetahui secara cepat hasil swab. “BIasanya antre di daerah lain dan menunggu cukup lama. Maka, dengan adanya PCR milik pemkab sendiri ini dapat lebih cepat tahu kondisi pasien terkait dengan statusnya apakah positif atau negative. Penanganan lebih cepat,” katanya.

Senada disampaikan Bupati Demak HM Natsir. Pemkab sudah berusaha menekan penyebaran covid. Dengan pendidikan kesehatan maupun edukasi kebersihan. Tapi, dengan punya sendiri PCR ini, tentu penanganan covid lebih cepat. (hib/zal/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya