RADARSEMARANG.COM, Demak – Nasib tragis dialami Sulasih, 50, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dukuh Gandek RT 4 RW 11, Desa Undaan Kidul, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak. Wanita yang sudah 8 bulan bekerja di Arab Saudi ini diduga menjadi korban penyiksaan majikannya.
Penyiksaan terhadap Sulasih dilaporkan cukup berat. Selain disterika, juga dipukuli kepalanya hingga lebam, serta ditendang kemaluannya. Korban juga disiram cairan pembersih lantai, dan telinganya dicakar. Kondisi sekarang korban masih kritis dan dirawat di King Fahd Hospital Jeddah.
Kabar mengejutkan ini diterima dari petugas Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah yang disampaikan kepada salah seorang anak Sulasih, Anggi Ardiansyah, 23, Selasa (14/7/2020).
“Saya dikabari melalui komunikasi di medsos Facebook. Yang mengabari namanya Pak Yusuf dan Bu Fida dari KJRI Jeddah. Beliau inbox di FB saya. Saat dikabari, saya baru pulang kerja sebagai sopir truk. Oleh Bu Fida, saya dilihatin foto ibu yang dirawat di rumah sakit. Wajahnya tampak lebam dan bengkak diduga kena benda tumpul akibat penganiayaan,” jelas Angga saat ditemui RADARSEMARANG.COM di rumahnya Desa Undaan Kidul, Rabu (15/7/2020) siang.
Informasi dari KJRI tersebut, tentu saja mengejutkan Anggi dan keluarganya. Ia pun mencoba memastikan kabar tersebut dengan dibantu Nur Ali, 42, saudara dekatnya yang sebelumnya pernah bekerja di sebuah hotel di Mekkah. Meski demikian, hingga kini belum diketahui alamat pasti dari majikan Sulasih.
Menurut Anggi, ibunya sudah 8 bulan bekerja di rumah majikannya, yaitu pasutri Bandar Abdullah dan Randa Hamuat, warga Jeddah. Yang diduga menyiksa Sulasih adalah majikan perempuannya, yakni Randa Hamuat. Penyiksaan terjadi diduga saat sang suami Hamuat (Bandar Abdullah) sedang bekerja di Kantor Imigrasi. Sulasih pergi ke Arab Saudi sejak 18 November 2019 dengan pengantar atau perantara tenaga kerja bernama Herry Lubis asal Sukabumi yang posisi sekarang di Arab Saudi.
“Kita belum diberi alamat majikannya. Meski demikian, info terbaru, majikannya sudah ditangkap polisi setempat. Begitu pula, orang yang diduga menjadi penyalur tenaga kerja juga sudah ditangkap,” timpal Nur Ali yang mendampingi Anggi kemarin.
Menurut Nur Ali, untuk melacak keberadaan rumah majikan dan nasib Sulasih, ia telah berkoordinasi dengan Yusuf dan Fida dari KJRI Jeddah. Informasi yang didapatkan pihak keluarga, usai disiksa, Sulasih berhasil diselamatkan tetangga sang majikan yang bekerja sebagai sopir. Selanjutnya Sulasih dibawa ke rumah sakit internasional terdekat di Jeddah. “Setelah itu, informasinya dirujuk ke RS King Fahd,” katanya.
Nur Ali menceritakan, Sulasih disiksa dimungkinkan banyak hal. Bisa jadi karena kerja kurang bagus. Bisa juga lantaran Randa Hamuat, istri Bandar Abdullah itu cemburu. “Banyak kemungkinan,” ujarnya.
Kasus penyiksaan itu sendiri kini telah dilaporkan KJRI dan LBH Jeddah ke Pengadilan setempat untuk segera disidangkan setelah Sulasih sembuh dari sakit yang dideritanya. “Keluarga menuntut agar pelaku dihukum setimpal, dan hak -hak korban dipenuhi. Setelah itu, kita minta Bu Sulasih dipulangkan ke Indonesia,” kata Nur Ali.
Menurutnya, sebelum bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi, Sulasih sudah pernah bekerja sebagai TKW di Dubai. Bahkan, itu dilakukan ketika anaknya Anggi Ardiansyah masih kelas 1 SD atau usia 7 tahun. Artinya, Sulasih sudah menjadi TKW selama kurang lebih 17 tahun terakhir dengan pindah-pindah kerja dan negara.
“Bu Sulasih saat menjadi TKW sebelumnya aman-aman saja. Baru kali ini tertimpa masalah disiksa majikan. Sebulan bekerja Bu Sulasih dilaporkan sudah dianiaya majikannya. Saat itu, sempat menghubungi anaknya di rumah. Tidak sampai lima menit, HP Bu Sulasih dirampas majikan perempuannya. Bu Sulasih sempat memberitahu kalau majikannya tidak enak. Suka menganiaya,”ujarnya.
Sejak itulah, Sulasih sulit dihubungi keluarganya hingga ada informasi dari KJRI Jeddah ke anaknya, Anggi Ardiansyah, lewat inbox FB tersebut. Hingga sekarang, Sulasih juga belum pernah digaji majikannya. Pihak keluarga di rumah juga belum pernah dikirimi gajinya tersebut.
Menurut Nur Ali, Sulasih mau dan tergiur bekerja lagi sebagai TKW ke Arab Saudi itu lantaran diiming-imingi perantara Herry Lubis dengan uang Rp 4,5 juta. Uang ditransfer ke rekening Sulasih yang berkomunikasi dengan telepon. Setelah itu, Sulasih langsung berangkat ke Arab Saudi menjadi TKW.
“Rekrutmen yang dilakukan melalui Facebook. Dia cari tenaga kerja untuk dipekerjakan di Saudi dengan visa ziarah. Visa diperpanjang. Sesampai di Arab, Sulasih diantar keluarga majikan dan tidak langsung dijemput majikan,” kata Ali.
Kades Undaan Kidul Farchan mengatakan, pihak pemerintah desa berharap Sulasih sebagai warga Undaan Kidul bisa segera sembuh dan pulang ke kampung halamannya. “Sebelumnya, untuk mengurus Bu Sulasih ini, pihak keluarga minta surat keterangan dari desa bahwa Bu Sulasih memang benar-benar warga sini (Undaan Kidul),” ujar Farchan. Di desanya, lanjut Farchan, ada sejumlah warga yang menjadi TKW di luar negeri, salah satunya Sulasih. (hib/aro/bas)