28 C
Semarang
Sunday, 20 April 2025

Tim Satgas Pangan Demak Temukan Formalin, Rodhamin dan Borax dalam Makanan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak – Tim Satgas Pangan yang terdiri dari Dinas Perdagangan, Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan Pemkab Demak kemarin (14/5/2020) menemukan makanan tradisional mengandung rodhamin, borax dan formalin. Bahan kimia berbahaya itu terdapat pada makanan atau jajan pasar berupa lopis, cetot, mi basah, wajik bandung, gendar, dan bolu kukus.

Kepala Dinas Perdagangan Iskandar Zulkarnain melalui Kabid Perdagangan Sri Sasongko menyampaikan, makanan yang positif ada zat pewarna tekstil  tersebut langsung disita untuk dihadikan sampel oleh Satgas Pangan. “Ada 12 sampel makanan yang diambil untuk diteliti. Hasilnya, 6 macam makanan tersebut mengandung bahan berbahaya. Untuk sampel yang positif langsung diamankan petugas kesehatan,” ujar Sri Sasongko yang akrab disapa Sony ini.

Temuan pewarna berbahaya itu bagian dari rangkaian kegiatan pantauan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) dan keamanan pangan di daerah. Menurutnya, ditemukannya bahan pewarna formalin dan lainnya itu konsumen harus  lebih hati-hati saat membeli makanan di pasar, termasuk terhadap makanan kedaluarsa.  “Kita juga memantau harga harga kebutuhan pokok sembako. Harganya relatif stabil. Hanya ada beberapa yang naik dan turun harganya,” ujarnya.

Harga gula yang semula Rp 17 ribu perkg kini turun menjadi Rp 15 ribu perkg. Kemudian, harga telur stabil antara Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per kg. Harga bawang merah Rp 40 ribu perkg. Harga beras stabil dikisaran Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu perkg untuk medium dan premium.

Kepala Dinas Pertanian Ir Wibowo menambahkan, terkait ketersediaan beras dinilai masih aman hingga akhir tahun ini. “Total ketersediaan beras ada 317.638 ton. Jika dikonsumsi hingga Desember, maka ada sisa atau surplus 299.120 ton,” ujar Wibowo yang turut memantau bersama Tim Satgas Pangan di gudang Bulog Katonsari kemarin.

Beras yang tersimpan di Bulog Kantonsari ada 3 ribu ton. “Jika ada kekurangan bisa diambilkan dari gudang Bulog lainnya yang masuk Sub Divre Semarang,” katanya. (hib/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya