31 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Waspada, Kasus DBD di Kendal Naik 146 Persen

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kendal – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kendal cukup mengkhawatirkan. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal, selama Januari-April ini tercatat ada 81 kasus.

Dari jumlah kasus DBD tersebut naik sebesar 146 persen dari jumlah kasus di 2020. Pada bulan yang sama jumlah kasus DBD hanya 33 kasus. “Kenaikannya kasus DBD cukup tinggi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Muntoha, kemarin (19/4/2020).

Dari 81 kasus DBD, justru didominasi perempuan. Yakni sebanyak 52 kasus, dan laki-laki hanya 29 kasus saja. Rata-rata pasien DBD dirawat di puskesmas setempat dan kini ada dua orang masih dirawat di rumah sakit.

Kasus tertinggi terjadi di wilayah Kendal atas, seperti Kecamatan Boja. Yakni sebanyak 25 kasus. “Boja paling banyak ketimbang 19 kecamatan lainnya yang ada di Kendal,” jelasnya.

Secara rinci 81 kasus DBD, terjadi pada Januari lalu terjadi 26 kasus, 27 kasus lada Februari. Dua bulan terakhir masing-masing 17 kasus pada Maret dan 11 kasus hingga pertengahan April. “Dari semua kasus di tahun 2020 ini tak satupun meninggal akibat DBD, bahkan hampir semua sudah sembuh,” tuturnya.

Untuk pencegahan, pihak Dinkes sudah melakukan fogging sebanyak 130 kali di 65 tempat. “Makanya kami minta warga untuk melakukan antisipasi dengan menjaga kebersihan tempat tinggalnya,” kata Kepala Seksi Pencegahan Penanggulangan Penyakit Menular (P3M) Dinkes Kendal, Bambang Wiryawan.

Walaupun jumlah kasus DBD tahun 2020 ini cukup tinggi, namun tidak ada yang meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2019 tercatat ada satu orang yang meninggal dunia karena DBD. “Penyakit DBD tidak hanya pada musim penghujan, namun terjadi pula di musim kemarau, seperti tahun lalu, justru kasus terbanyak terjadi antara Mei sampai November,” terangnya.

Bambang mengatakan, saat ini memang seluruh tim yang ada tengah fokus untuk penanganan  wabah virus Korona. namun tidak boleh lengah dengan DBD. Cara yang paling tepat dan efektif adalah menjaga kebersihan lingkungan melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Sosialisasi terus dilakukan, baik melalui puskesmas maupun sekolah-sekolah. “Kami terus mengantisipasi dan melakukan sosialisasikan melalui petugas puskesmas agar warga tetap menjaga kebersihan lingkungan terutama di tempat-tempat yang tersedia air jernih,” katanya.

Di lain pihak, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan, pihaknya selalu menyampaikan kepada sekolah-sekolah untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Pihak sekolah juga diminta agar selalu menyampaikan kepada anak didik untuk menjaga kebersihan di sekolah maupun di rumah. “Kepada anak-anak di rumah supaya rajin menjaga kebersihan dan ikut membantu membersihkan lingkungan rumah masing-masing,” katanya. (bud/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya