RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pembangunan landasan jalan tol Semarang-Demak sepanjang 27 kilometer membutuhkan banyak timbunan material. Terutama tanah padas dan batu koral. Saat ini, pengerjaan dimulai untuk seksi 2 dimulai dari Sayung hingga Kota Demak. Sementara ini, para pekerja dari PT Pembangunan Perumahan (PP) telah memulai untuk titik Desa Karangsari hingga Desa Batu, Kecamatan Karangtengah.
Humas PT PP untuk pembangunan tol Semarang-Demak Robby Suwarna mengatakan, untuk kebutuhan material tersebut, sementara ini tiap hari dipasok 600 dump truck besar dan kecil. Adapun, lokasi atau titik pengambilan tanah timbunan didatangkan dari Kaliwungu dengan persediaan sebanyak 4 juta meter kubik tanah.
Kemudian, dari kawasan Alas Roban dengan persediaan material 3 juta meter kubik, dari Rowosari 1 juta meter kubik. Dari Ungaran 1,5 juta meter kubik dan dari Rajekwesi 1,5 juta meter kubik. Total dibutuhkan 11 juta meter kubik material.
“Nah, tempat tempat tersebut menjadi sumber pemenuhan material untuk jalan tol Semarang-Demak,”katanya. Dia menambahkan, karakter tanah di wilayah Demak sedikit istimewa (berbeda dengan daerah lain). Untuk menguatkan timbunan tanah, maka di landasannya dilapisi terpal putih.
Menurutnya, pengurukan jalan tol dilakukan 24 jam. “Hanya istirahat saat jam jam sibuk pagi hari saat anak-anak sekolah dan pekerja pergi ke sekolah dan pabrik dan sore hari saat mereka pulang ke rumah. Setelah itu, kita jalan terus. Kita sudah koordinasikan dengan pihak kepolisian, termasuk Satlantas Polres Demak,”ujar Robby.
Saat ini, kata dia, para pekerja dari PT PP membuat akses jalan untuk memudahkan dump truck masuk ke area pembangunan jalan tol. Di antaranya, membuat akses jalan diwilayah Desa Batu, Kecamatan Karangtengah. Batu material yang digunakan diambil dari gunung padas di Pati. Akses jalan tersebut sebagian menggunakan jalan desa yang diperlebar serta sewa lahan milik warga. “Semua telah direncanakan secara matang. Kini, kita juga sedang menunggu penuntasan pembebasan lahan tol. April ini nanti semua lahan harus sudah dibebaskan. Untuk sementara kita hanya memulai dari lahan yang sebagian sudah dibebaskan tahun 1997,” katanya.
Sejauh ini, 65 persen tanah sudah dibebaskan dan sisanya 35 persen menunggu proses pembebasan.
Seperti diketahui, trase jalan tol Semarang-Demak meliputi Desa Purwosari, Sidogemah, Sayung, Loireng, Tambakroto (Kecamatan Sayung). Kemudian Desa Batu, Wonokerto, Kedunguter, Dukun, Karangsari, Pulosari, Grogol (Kecamatan Karangtengah). Desa Wonosalam, Kendaldoyong, Karangrejo (Kecamatan Wonosalam) dan Kelurahan Kadilangu (Kecamatan Demak Kota). “Progress kita sudah 35 persen. Akhri 2021 ditargetkan selesai,”ujarnya. (hib/lis/bas)