DEMAK, RADARSEMARANG.COM-Perbankan diharapkan lebih pro aktif terhadap pelaku usaha kecil. Ini agar ekonomi usaha kecil dapat tumbuh dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat. Demikian mengemuka dalam sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai Bank Indonesia (BI) yang diselenggarakan Forum Komunikasi Santri (Fokus) Demak. Kegiatan sosialisasi bersama Bank Indonesia ini mengusung tema “Mensukseskan Gerakan Nasional Non Tunai”, bertempat di RM Kalijaga Demak, Jumat ( 14/2/2020).
Kegiatan ini merupakan support dari DPR RI komisi XI, dan Bank Indonesia. Hadir pada kegiatan ini, legislator PKB asal Dapil II Jateng(Demak, Kudus Jepara)Drs H Fathan Subchi. Kemudian, Andry dari Bank Indonesia, Noer Hidayati dari Pimpinan Cabang Bank Jateng, Muhammad Nizar Pimpinan Cabang BRI Demak dan KH Ali Mashar Pengasuh Ponpes Al Islah Demak.
Dalam acara itu, H Fathan Subchi legislator PKB mengajak agar perbankan tak hanya mengejar sisi profitabilitas dan bisnis semata. “Kita minta fungsi intermediasi perbankan ditingkatkan, sehingga pelaku usaha kecil makin akrab dengan perbankan,” katanya.
Dalam sambutanya, Fathan juga mengapresiasi terhadap kinerja pemerintah yang sudah menurunkan bunga KUR jadi 6 persen. ”Ini kerja keras pemerintah buat rakyat, KUR 6 persen merupakan kebijakan yg pro pelaku usaha kecil. Silahkan dimanfaatkan sebaik baiknya,” katanya.
Sementara, dalam sambutannya, Perwakilan dari Bank Indonesia, Andri (Kepala pengendalian uang rupiah) juga menyinggung dunia yg banyak berubah. “Dulu, uang tunai masih menjadi transaksi andalan. Kini, bak dompet yang isinya makin tipis. Semua beralih dan tersimpan dalam gadget ini. Semua alur dan transaksi keuangan sudah digital. Uang yang asalnya di dompet pindah di sini semua (handphone),” ujar dia.
Kepala BRI Demak Muhamad Nizar juga berharap agar pelaku usaha tidak takut berusaha dan terus meningkatkan performa usahanya. Bunga kredit usaha rakyat (KUR) sudah rendah, yaitu 6 persen. ” Tentu, ini terobosan spektakuler pemerintah,” jelas Nizar dari BRI Demak.
Ketua Fokus Demak Shofiyul Arief mengakui perbankan belum sentuh kelompok usaha kecil. Karena itu, Arief meminta masyarakat turut membangun jejaring usaha dan meningkatkan kontak bisnis dengan kalangan perbankan. ”Khusus kalangan santri, utamanya yg milineal jangan ragu dan takut untuk mulai usaha. Apa yang anda pikirkan, segera dieksekusi, cari koneksi dan terus lakukan inovasi,” katanya.
Fokus Demak juga berharap agar kalangan perbankan yang masih enggan menyapa dan menjemput dengan maraknya pertumbuhan kelompok-kelompok usaha kecil agar lebih aktif merangkul. ”Prinsipnya masyarakat masih sporadis, ikuti tren, belum ada fokus garap, ini mau dibuat cluster macam apa usahanya. Tentu, yang seperti ini domain pemerintah. Sehingga masyarakat menjadi pelaku harus adaptif sehingga, pelaku-pelaku usaha kecil kita jadi tangguh,” terangnya.
Fokus Demak, kata Arief, juga sudah mendata pelaku-pelaku usaha kecil dan perorangan yang nanti bisa menjalin kerjasama dengan Rumah Kreatif Demak yang didesain oleh BRI Demak. (hib/ap)