RADARSEMARANG.COM, DEMAK, – Pemkab Demak terus meningkatkan kualitas pelayanan pembuatan E-KTP. Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terkait dengan kelengkapan surat surat kependudukan.(WAHIB PRIBADI/RADARSEMARANG.COM).
Hal ini disampaikan Bupati Demak HM Natsir disela kegiatan rutin Lailatul Ijtima’ yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Demak di rumah dinas Wabup Joko Sutanto kemarin malam.
Dalam sambutannya, Bupati HM Natsir mengapresiasi PCNU Demak yang telah melaksanakan Lailatul Ijtima’ secara rutin tersebut. “Banyak hal yang dapat disampaikan dalam kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Dalam Lalilatul Ijtima’ ini Bupati selaku kepala daerah dapat mensosialisasikan kebijakan yang telah dibuat untuk masyarakat. Selain soal pelayanan E-KTP, juga hal lain termasuk kebijakan soal matikan TV ayo mengaji serta larangan bertamu saat maghrib.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Pemkab Demak, Afhan Noor menyampaikan, pembuatan E-KTP gratis seumur hidup. “Sekarang ini, untuk membuat E-KTP sudah sangat mudah. Selain itu, gratis seumur hidup,” katanya.
Menurutnya, dalam berbagai kesempatan, pihaknya selalu mensosialisasikan bahwa betapa pentingnya data kependudukan bagi pembangunan daerah. “Harus kita ketahui, bahwa data kependudukan menjadi acuan seluruh perencanaan pembangunan. Karena itu, data kependudukan yang dipakai memang harus akurat,” katanya.
Menurutnya, banyak hal yang diurusi terkait data kependudukan tersebut. Misalnya saja, soal pengangkatan anak dan perkawinan antar agama. “Nah, dalam kependudukan sebenarnya tidak ada perkawinan antar agama,” ujar dia.
Camat Demak Kota, HM Syahri mengatakan, tradisi lailatul ijtima’ PCNU menjadi sarana untuk mendekatkan diri antara pemerintah dan masyarakat. “Banyak program yang bisa disampaikan,”katanya.
Ketua PCNU Demak, KH Aminudin mengatakan, program Pemkab Demak maghrib matikan TV ayo mengaji perlu dijalankan secara serius. “Jika perlu buat satgas ngaji dilevel desa. Apalagi, banyak anggaran di desa yang bisa mendukung terlaksananya program tersebut,” kata dia. (hib/sct/bas)