RADARSEMARANG.COM, DEMAK – Menghadapi musim hujan warga Kecamatan Mijen turut mewaspadai bahaya banjir. Sebab, setidaknya ada dua titik tanggul Sungai Wulan yang diketahui retak sepanjang 20 meter.
Demikian disampaikan Camat Mijen, Iskandar Zulkarnain kemarin. Dua titik retakan tanggul berada di antara wilayah Desa Jleper dan Pecuk, Kecamatan Mijen. “Itu merupakan lokasi lama. Kita lakukan kerja bakti dengan pasang karung berisi pasir atau tanah,” katanya.
Menurutnya, retaknya tanggul sungai tersebut sudah dilaporkan ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Meski demikian, hingga kini belum ditangani. “Butuh alat berat,” katanya.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho mengatakan, musim hujan dimulai Desember hingga Februari mendatang. Karena itu, untuk menghadapi musim hujan, ada tiga potensi bencana yang rawan terjadi.
Yaitu, banjir, putting beliung dan tanah longsor. Beberapa langkah dilakukan. Diantaranya, perbaikan tanggul sungai, membersihkan sungai dari sampah dan pintu air yang rusak, serta menyiapkan karung. “Kita juga aktifkan kembali posko, cek peralatan yang ada,” katanya.
Untuk mengatasi putting beliung, petugas melakukan pangkas dahan dan ranting pohon rimbun untuk mengurangi tekanan angin. “Reboisasi juga dilakukan dilahan daerah rawan longsor,” katanya. (hib/bas)