RADARSEMARANG.COM, DEMAK – Kebutuhan energi listrik menjadi faktor terpenting dalam iklim investasi, termasuk di Demak. Hal ini mengemuka dalam Multistakeholder Forum yang digelar PLN UP3 Demak di ruang Bina Praja kemarin.
Manager PLN UP3 Demak, Ahmad Samsuri menyampaikan bahwa acara tersebut sebagai upaya membangun sinergitas antar stakeholder demi kemajuan kelistrikan di Kabupaten Demak. “Forum ini sarana saling bertukar informasi, pengetahuan serta inisiatif dari berbagai pihak terkait ketenagalistrikan dan komponen pendukungnya,” ujar Samsuri.
Menurutnya, tenaga listrik telah memberikan kontribusi bagi terciptanya iklim investasi yang menggiurkan di Demak. Pada 2018, pertumbuhan energi listrik di Kabupaten Demak sebesar 5,58 persen lebih besar dari pertumbuhan energi listrik nasional 5,15 persen. Kondisi ini mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ini bisa dilihat terkait penerimaan PPJ 2018 yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 12,77 persen atau Rp 5,38 miliar. Hingga Agustus 2019 saja sudah meningkat Rp 4,4 miliar atau 15,03 persen dari PAD tahun lalu dalam periode yang sama,” katanya.
PLN melihat masih banyak potensi dan peluang bagi peningkatan PAD di Kabupaten Demak. Demikian pula ratio elektrifikasi 2019 ini juga telah mencapai 100 persen dari tahun sebelumnya 98,75. “Di mana jumlah pelanggan listrik rumah tangga telah mencapai jumlah kepala keluarga (KK) yang ada di Demak,” katanya.
Bupati Demak H M Natsir menyambut baik acara pertemuan multistakeholder forum ini. “Kita selalu berharap bahwa listrik menjadi motor penggerak ekonomi dan pembangunan. Kita apresiasi karena PLN telah mendukung Kabupaten Demak sebagai daerah yang ramah investasi,” katanya.
Menurutnya, semakin banyak investor yang masuk dan memanfaatkan infrastruktur listrik di Demak maka PAD melalui pajak penerangan jalan umum (PJU) juga ikut naik. Hal ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. (hib/bas/zal)