RADARSEMARANG.COM – Toni Gunawan, sopir truk boks ekspedisi Lazada ini tak akan bisa melupakan peristiwa yang melibatkan dirinya pada Jumat (14/4) Subuh.
Ya, kecelakaan beruntun yang mengakibatkan delapan nyawa melayang di tol Semarang-Solo, Boyolali itu benar-benar mengerikan. Beruntung, Toni selamat dalam kecelakaan itu.
Ditemui Radarsolo.com di RS Pandan Arang Boyolali, Toni Gunawan bercerita, sesaat sebelum kejadian, dia berniat istirahat di bahu jalan, tepatnya di tol Semarang-Solo KM 487 A+600.
Toni baru selesai memarkirkan truk boks ekspedisi itu, dan hendak beristirahat di kursi sopir.
Saat itu, dia tengah melihat HP. Tiba-tiba dia merasa truknya dihantam dari sisi kanan belakang sebanyak dua kali.
Hingga akhirnya terperosok ke daerah milik jalan tol dengan kedalaman sekira tiga meter.
“Saya kaget, saya lagi main HP, kebuang HP-nya. Kaca depan pecah. Awalnya saya diam dulu, puyeng gitu, nggak bisa napas. Aduh nggak bisa napas ini, terus sopir yang kiri (cadangan,Red) saya bilang ‘turun-turun’, nggak bisa napas saya,” cerita Toni
“Diem dulu setengah jam, nah baru bisa keluar. Nah pas udah bangun saya cari HP buat komunikasi ke pengurus. Keluar saya lihat paket-paket muatan ekspedisi lain sudah berhamburan, saya lihat (kondisi) sopirnya pakai baju merah. Makanya ngeri saya,” tambahnya.
Beruntung, posisi truk boks yang ditumpanginya terperosok miring. Jika tersundul lurus, truknya akan terhimpit dengan kendaraan di depannya. Awalnya dia memaksakan diri dan tidak mau menerima perawatan.
Namun, cedera akibat benturan yang membuat perut dan punggungnya tertekan mulai terasa sakit selang dua jam. Dia lantas meminta tim medis agar diberi pengobatan.
“Alhamdulillah nggak kenapa-kenapa saya, di-rontgen juga nggak kenapa-kenapa. Cuma memar doang saya, di kaki dan punggung. Paling juga sembuh. Ini sudah boleh pulang, sekarang mau ke TKP karena paketnya mau dipindahkan,” terangnya. (rgl/ria/ap)