RADARSEMARANG.COM, BLORA – Usai acara orientasi kepramukaan bagi Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) dan pengurus Kwarda Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo yang juga merupakan Ketua Majelis Pembina Daerah (Kamabida) Jawa Tengah blusukan ke tenda-tenda peserta Jambore Daerah Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Tengah, Senin malam (26/8). Kedatangannya disambut meriah. Dengan nyanyian selamat datang. Diiringi tepuk tangan.
Para peserta Jamda juga berebut untuk berfoto. Mereka berusaha meraih tangan Kak Ganjar untuk menciumnya. “Alhamdulillah, aku iso salaman,” ujar siswi asal Wonosobo.
Kepada Kak Ganjar, mereka memamerkan produk unggulan daerah masing-masing. Seperti Carica yang dibawa peserta Jamda dari Wonosobo. Carica itu langsung dicoba. Sebagian disuapkan kepada Ketua Kwarda Jateng Siti Atikoh. Beberapa melongo melihat aksi tiba-tiba itu.
Usai mengunjungi tenda putra maupun putri, tiba waktunya Kak Ganjar untuk memasuki tendanya. Beristirahat. Kode sudah diberikan ajudan untuk segera kembali. Saat itu pukul 22.41. “Lha aku durung ngantuk terus piye iki?” ujarnya bercanda.
Kepada beberapa orang yang mengikutinya, Ganjar meminta agar mereka beristirahat. Tidak usah memaksakan untuk mengikuti. Kak Ganjar tahu, mereka sudah ngantuk.
Blusukan Kak Ganjar berlanjut ke tenda usaha yang memamerkan sejumlah pernak-pernik kepramukaan. Buku kepanduan berwarna biru langsung menarik perhatiannya. Ia pun meminta ajudan agar buku itu dibeli.
Ganjar melanjutkan perjalanannya melihat pernak-pernik Pramuka. Berlanjut di tenda-tenda Saka. Hingga pada pukul 23.10, ia melepas sepatu di depan tendanya. Sebelumnya, ia masih harus melayani beberapa orang untuk berfoto bersama.
Permintaan foto memang terus berlanjut hingga keesokan harinya. Usai Kak Ganjar memimpin upacara dan membuka Jamda. Sebelum memimpin upacara, kak Ganjar sempat sarapan dan membaca koran Jawa Pos Radar Kudus.
“Pimpinan saya ambil alih. Jongkoook grak,” ujar Kak Ganjar bercanda agar puluhan peserta tertib berfoto. Benar saja, usai upacara dan menyampaikan sambutannya, Kak Ganjar langsung dikerubuti. Beberapa sudah mempersiapkan diri dengan berbaris rapi, sehingga Kak Ganjar tinggal nyempil untuk foto bersama.
Kepada setiap Pramuka yang ditemuinya, Kak Ganjar berpesan untuk terus mengamalkan persatuan Indonesia. Seperti yang disampaikan dalam sambutan. Kak Ganjar menekankan, peringatan ke-58 hari Pramuka harus menjadi momentum bagi segenap komponen bangsa untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. Bukan tanpa sebab, mengingat saat ini sedang terjadi inflasi hoaks. Inflasi ujaran kebencian, baik yang diucap langsung maupun melalui media sosial.
“Bhinneka Tunggal Ika adalah Sunnatullah. Tidak hanya founding fathers. Para ulama sudah menyampaikan hubbul wathon minal iman. Mencintai bangsa sebagian dari iman dan ini menjadi gerakan menjaga tanah air,” ujarnya.
Tidak dipungkiri, tantangan-tantangan tersebut muncul, salah satunya difasilitasi perkembangan teknologi. Menghadapinya, ia katakan, Pramuka harus menyesuaikan diri dengan perkembangan, namun tetap dengan menjaga nilai-nilai kemanusiaan.
“Agar kita selalu eksis sebagai manusia,” ujarnya sembari menambahkan bahwa jangan sampai hakikat manusia sebagai makhluk gotong royong hilang.
Kepada Pramuka Jawa Tengah, Kak Ganjar memberikan dua pekerjaan rumah. Pertama, menyelesaikan persoalan sampah. Dimulai dari hulu, yakni tindakan diri menangani sampah. Kedua, Pramuka agar menyampaikan pesan damai, gotong royong, dan cinta kasih kepada masyarakat luas. Mengingat gangguan terhadap ideologi bangsa ini muncul dari berbagai arah. “Sehingga persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Kemudian kita merasa, ya kita satu. Indonesia,” ujarnya dengan nada suara khas.
“Pramuka dituntut kreatif, dan inovatif. Dengan demikian, Pramuka dapat menjadi agen perubahan. Pramuka harus menjadi penyelesai masalah. Bukan pencipta masalah. Siapppp???!!!,” teriaknya.
Kak Ganjar juga menyebut, menjadi hadiah luar biasa di hari Pramuka ke-58 ketika Bupati Blora Joko Nugroho menyulap bekas lapangan golf menjadi bumi perkemahan. Dalam hal ini, ia katakan, penting bagi Kwarda untuk memberi penghargaan kepada Bupati Blora. Ia berharap bekas lapangan golf ini bisa menjadi bumi perkemahan yang futuristik.
“Ada teknologi di sana. Tempat berlatih keterampilan. Membangun karakter. Orang akan rindu untuk datang ke bumi perkemahan ini rame-rame. Karena ini the best,” ujar pria yang saat upacara mengundang siswa dan siswi ke podiumnya untuk diminta menyampaikan pesan damai kepada peserta upacara. Keduanya, dihadiahi laptop.
Sebelumnya, Bupati Blora Djoko Nugroho mengaku mengubah bekas lapangan golf seluas 12 hektare demi kepentingan masyarakat luas. Dirinya ingin lahan seluas itu bisa memberikan manfaat untuk lebih banyak orang.
“Tadinya hanya untuk 10-15 orang. Makanya diubah untuk tempat bermanfaat bagi masyarakat. Ke depan akan dijadikan bumi perkemahan plus plus plus,” ujarnya disambut riuh tepuk tangan. Bentuk dukungan Bupati Blora pada gerakan Pramuka.
Supana, Ketua Kwarcab Boyolali menekankan pentingnya gerakan Pramuka. Gerakan ini, akan menciptakan insan-insan bangsa berkarakter. “Dengan mengamalkan Dasa Dharma. Semua nilai-nilai ada di sana,” ujarnya. (sga/kom/ida)