RADARSEMARANG.COM, BATANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang memastikan akhir tahun ini SDN Wonosegoro 2 bisa digunakan. Siswa tidak perlu mengungsi lagi, karena proyek rehabilitasi yang mangkrak. Pembangunan akan dilanjutkan mulai Juli 2023.
Pemkab telah menganggarkan Rp 186 juta untuk menuntaskan proyek yang sebelumnya sempat mangkrak. Selain APBD, pemkab juga mendapat bantuan provinsi senilai Rp 50 juta.
“SDN Wonosegoro 2 InsyaAllah clear. Kemarin kan atap sudah selesai. Yang mangkrak yang bawah itu,” ujar Plt Kepala Disdikbud Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo.
Pihaknya memastikan, melalui anggaran Rp 236 juta itu, pengerjaan akan selesai semua. Diketahui, proyek rehabilitasi ini mangkrak sejak 2021. Tahun berikutnya pemkab harus melakukan pembangunan secara bertahap. Tahun ini proyek akan kembali berjalan pada Juli. Pengerjaan dilakukan selama 90 hari.
“Kemudian siswa bisa kembali belajar, seperti itu. Oh ya, mebel itu, ada sekalian dari Dana Alokasi Umun (DAU) terikat APBN,” imbuhnya.
Seperti diketahui, dampak mangkraknya proyek rehabilitasi sekolah tidak hanya berimbas pada bangunan. Mebelair juga ikut rusak karena terkena panas dan hujan selama kurang lebih satu tahun.
Kabid Pembinaan SD, Yuliyanto menjelaskan, SDN Wonosegoro 2 mendapatkan prioritas. Terutama untuk mebelair. Pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah pasti meja kursi yang rusak.
“Nanti dikumpulkan lalu diinventarisasi, sembari bangunan jadi nanti pengadaan mebelairnya berjalan,” ucapnya
SDN Wonosegoro 2 punya peserta didik 102 siswa. Pihaknya akan memprioritaskan meja kursi yang masih layak dan tetap digunakan. Sehingga tinggal melengkapi kekurangan yang ada melalui pengadaan.
Tahun ini, ada DAU Rp 500 juta. Disdikbud sudah punya list sekolah yang mebelairnya rusak dan perlu diganti. Pihaknya memprioritaskan sekolah yang benar-benar membutuhkan. Anggaran terikat ini sudah lama tidak keluar, sejak 2020. Anggaran yang dikeluarkan selalu terkena refocusing.
“Kursi harganya Rp 250 ribu, kemudian mejanya sekitar Rp 375 ribu ke Rp 400 ribu. Kan banyak yang kita adakan sesuai kebutuhan. Awal kita inventarisir kebutuhan mulai dari meja kursi, meja kursi guru, almari kelas,” tandasnya. (yan/zal)