31 C
Semarang
Friday, 20 December 2024

Ratusan Kera Poncowati Jarah Ladang Petani Tedunan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BATANG — Ratusan kera dari hutan Poncowati Alas Roban menyerbu ladang petani sejak seminggu terakhir. Akibatnya, tanaman petani di Desa Tedunan, Kecamatan Gringsing ludes tak bersisa.

Sasaran kera-kera tersebut adalah ladang yang banyak jagung, ubi dan mentimun. Hampir semua hasil tanaman buah atau hasil tanamnya habis dijarah kera. Praktis, para petani harus merugi gegara kera kelaparan itu.

Diduga, kera-kera itu mengobrak-abrik ladang petani lantaran stok makanan di hutan Poncowati tempat sudah tidak cukup. Mereka akhirnya turun ke sekitar hutan dan mencari makanan dari ladang petani untuk bisa bertahan hidup.

Tak hanya tanaman petani di ladang, gerombolan kera rakus itu juga berani masuk kampung. Mereka menjarah buah-buahan yang berada di pekarangan rumah. Seperti pisang, pepaya, mangga dan lainnya.

“Kalau pekarangan rumah belum seberapa. Paling parah memang ladang petani. Mereka rugi besar, mengingat biaya tanam dan perawatan yang sudah dikeluarkan cukup banyak,” kata Kepala Desa Tedunan, Mulyodiyo.

Sudah dua tahun terakhir ini kera-kera itu menjarah tanaman petani. Terutama pada saat musim kemarau seperti sekarang ini. Sehingga hutan tidak ada buah-buahan. Para petani juga tidak berani mendekat saat tanaman mereka di jarah oleh ratusan kera Poncowati.

“Karena jumlah sangat banyak dan mereka beringas,” tambahnya.

Diakuinya, ada sekitar lima kelompok besar kera yang menjarah hasil tanaman warga. Dimana setiap kelompoknya berisi ratusan kera liar. Gerombolan kera itu setiap hari menyerbu ladang seperti gelombang yang tidak bisa dihentikan.

Asper Perhutani BKPH Plelen BT Santoso mengatakan, pihak Perhutani sudah menanam aneka pohon buah di sekeliling hutan. Tujuannya untuk menyediakan makan bagi para kera.
Tapi, kondisi hutan yang lestari justru membuat perkembangbiakan kera sangat cepat. Sementara pohon buah yang tersedia, sudah tidak bisa mencukupi.

“Akibatnya gerombolan kera kekurangan makanan dan menyerbu ladang petani,” tegas BT Santoso.

Camat Gringsing Adhi Bhaskoro mengkhawatirkan banyaknya populasi kera dan anjing di Tedunan. “Kedua jenis hewan itu sering berkelahi. Jika ada kera yang membawa bibit rabies dan menularkan ke anjing akan menjadi masalah baru karena anjing-anjing itu hidup di lingkungan masyarakat,” terangnya. (yan/bud)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya