RADARSEMARANG.COM – Pada zaman serbacanggih saat ini, Perpustakaan Desa (Perpusdes) Simbangjati, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang ternyata masih banyak diminati warganya. Bahkan, perpusdes ini masuk 40 besar perpustakaan terbaik di Indonesia.
Anak-anak tampak memadati titik-titik pusat baca di Desa Simbangjati. Buku milik perpustakaan desa ini tidak hanya ditempatkan di satu titik saja. Melainkan disebar ke pedukuhan agar lebih dekat dengan pembacanya.
Pengurus Perpustakaan Desa Simbangjati Inayati menjelaskan, perpustakaan yang dikelola berdiri sejak November 2017. Perpustakaan dikonsep sebagai pusat belajar dan kegiatan berbasis teknologi informasi. Hingga 2022 mereka menerima 51.298 kunjungan warga desa. Sebanyak 37 ribu kunjungan di antaranya memanfaatkan layanan digital di sana.
Perpusdes tersebut juga punya program perpustakaan desa keliling setiap Sabtu dan Minggu. Hal itu karena Perpustakaan Desa Simbangjati yang buka hanya dari hari kerja dianggap kurang maksimal.
Dalam operasional Perpusdes Simbangjati selama ini mendapat dukungan penuh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI). Mereka juga bekerjasama dengan program kemitraan Disperpuska Kabupaten Batang dan Coca Cola Foundation.
“Hadirnya Perpustakaan Desa Simbangjati karena kami ingin mempunyai ruang dan minat baca bagi anak-anak sekitar desa. Kami mendapatkan 41 ribu buku dan beberapa komputer donasi dari PLTU Batang,” ucapnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Inayati mengungkapkan, berkat kerja keras dan dukungan semua pihak, Perpusdes Desa Simbangjati berhasil meraih penghargaan. Perpustakaan itu masuk 40 besar perpustakaan terbaik di Indonesia.
“Dari hasil kerja keras dan dukungan dari stakeholder, di tahun 2018 Perpusdes kita mendapatkan penghargaan 40 perpustakaan terbaik di Indonesia dari Perpuseru di Jogjakarta. Penghargaan itu karena kami rajin mengirimkan banyak program kegiatan perpustakaan,” ungkapnya.
Karena banyaknya buku yang diberikan dari stakeholder, pengurus Perpusdes Simbangjati pun berinisiatif dan memutuskan untuk dipinjamkan buku itu. Buku dipinjamkan ke perpustakaan sekolah dan madrasah di Desa Simbangjati.
“Kendalanya kami hanya pada waktu pandemi Covid-19 pada tahun 2020 sampai 2021 peminat datang ke perpustakaan turun drastis. Tapi saat ini kembali ramai,” katanya. (yan/aro)