RADARSEMARANG.COM, Batang – Stunting saat ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Batang usai Pandemi Covid-19 melanda. Tahun 2022, dari data nasional dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), stunting di Batang mencapai 21 persen. Atau peringkat 10 di Jawa Tengah. Karenanya, DPRD Kabupaten Batang mendukung penuh pengentasan masalah stunting ini.
“Kami mendukung penuh, pemberian nutrisi atau makanan tambahan ke masyarakat yang menjadi sasaran pengentasan stunting. Tidak hanya ibu hamil dan anak saja, juga para remaja agar menghindari pernikahan dini,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Batang, Maulana Yusup, Kamis (11/5).
Sementara itu, berdasarkan data dari elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPBG), angka stunting berada di angka 13,56 persen. Angka itu berhasil ditekan pada akhir tahun 2022 di angka 11,3 persen. Sementara tahun ini, Pemda kembali berkomitmen menekan angka stunting.
Seperti yang disampaikan dalam Rapat Paripurna, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Batang akhir tahun anggaran 2022, di bulan April 2023. Stunting menjadi perhatian bersama berbagai indeks pembangunan lainnya.
“Konsistensi menekan angka stunting harus terus dipertahankan sampai zero kasus. DPRD Kabupaten Batang siap bekerjasama demi kepentingan masyarakat,” ucapnya.
Seperti diketahui, stunting merupakan keadaan keuangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama pada anak. Akibatnya, pertumbuhan lambat dan tinggi badan anak lebih rendah kerdil dari standar usianya.
Awal tahun 2023, tepatnya pada bulan Februari, gerakan penimbangan serentak sudah dicanangkan. Tujuannya agar mengetahui data real kondisi balita di Kabupaten Batang. Kegiatan itu menargetkan 57 ribu balita.
Kamis (11/5), gerakan pengentasan stunting kembali dilakukan. Pemda Batang mendistribusikan bantuan bahan makanan bergizi kepada 6.667 keluarga di 15 kecamatan. Pendistribusian dilakukan bersama Kantor Pos mulai 11 hingga 13 Mei 2023.
“Bantuan pangan diberikan supaya anak-anak Balita di Kabupaten Batang terbebas dari stunting dan ibu-ibu yang sedang hamil diupayakan pemantauan gizinya yang berharap bayinya saat dilahirkan tidak stunting,” kata Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki.
Bantuan ini berupa 1 kilogram daging ayam dan 10 butir telur ayam. Pendistribusiannya dilakukan setiap bulan dalam jangka tiga bulan ke depan. Sistem penyalurannya di titik-titik yang sudah ditentukan pihak kelurahan, desa dan kecamatan. (yan/wan/web/bas)