RADARSEMARANG.COM, Batang – Peringatan hari buruh di Kabupaten Batang berjalan penuh guyub rukun. Tak ada aksi unjuk rasa seperti tahun-tahun sebelumnya. Momen May Day kali ini diperingati dengan kegiatan silatuahmi sekaligus halalbihalal dengan Pemerintah Kabupaten Batang.
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki pun menyempatkan diri menghadiri acara yang digelar di aula Kantor Disnaker Batang, Rabu (3/5). Kegiatan itu dihadiri perwakilan pekerja dari berbagai serikat di Batang, kemudian asosiasi pengusaha, dan pemerintah. Lani mengapresiasi serikat pekerja, asosiasi pengusaha dan pemerintah yang punya hubungan harmonis.
“Momentum keharmonisan buruh, pengusaha, dan pemerintah sangat jarang terjadi. Makanya, kami bersyukur di Kabupaten Batang bisa akur berdampingan yang penting hak buruh dapat terpenuhi dengan baik,” jelasnya.
Hingga saat ini tidak ada permasalahan pekerja maupun dari pengusaha. Masalah yang muncul telah diselesaikan secara baik. Apalagi, saat Lebaran Idul Fitri tahun 2023 tidak ada permasalahan mengenai THR untuk para pekerja.
“Dari data THR yang dibagikan oleh perusahaan untuk buruh di Kabupaten Batang total sebanyak Rp 56 miliar dan dari segi nominal atau waktu sudah sesuai dengan ketentuan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Batang Edi Susilo mengatakakan, peringatan hari buruh ini dilakukan untuk menjaga kondusivitas. Merujuk pada pendekatan-pendekatan yang di lakukan oleh pemerintah.
“Kami bisa bertemu di sini berharap ada refleksi hari buruh, hingga pemerintah akan memperbaiki kinerjanya dalam kerangka melindungi pekerja-pekerja. Sehingga kita tidak perlu teriak di jalan,” ujarnya.
Ia juga berharap, itikad baik para buruh ini harus di akomodir oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Karena menggapai kesejahteraan itu tidak harus berunjuk rasa. Menurutnya, kesejahteraan tidak hanya sekedar uang. Tapi juga kenyamanan buruh dalam bekerja. Karena kultur masyarakat asing dengan Indonesia dalam bekerja berbeda.
“Kalau pendekatan persuasif terakomodir, kenapa harus demi. Tetapi semboyan kami adalah tidak ada perdamaian abadi kalau tidak ada kesejahteraan, maka kami akan damai ketika kesejahteraan buruh dijunjung tinggi oleh masyarakat Batang,” tandasnya. (yan/bas)