28 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Pj Bupati Batang Sawur Uang Receh Rp 10 Juta

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Kirab budaya dalam rangka perayaan Hari Jadi ke-57 Kabupaten Batang, Selasa (2/5) kemarin, berlangsung meriah. Ribuan orang memadati area pendopo kabupaten hingga jalan protokol. Kirab semakin semarak ketika Penjabat (Pj) Bupati Lani Dwi Rejeki melakukan sawur uang recehan sejumlah Rp 10 juta kepada masyarakat.

Agenda sawur dalam kirab budaya ini sangat dinanti masyarakat. Uang yang didapat dianggap memiliki berkah tersendiri. Ada sekitar 500 peserta dari 29 perwakilan instansi mengikuti jalannya kirab budaya. Mereka berasal dari OPD, sekolah, dan perwakilan kecamatan di seluruh Kabupaten Batang.

Arak-arakan dimulai dengan kirab pusaka Abirawa bersama pusaka lain. Setelah pusaka, kirab diikuti sembilan kereta kencana yang dinaiki Pj Bupati Batang, rombongan pejabat serta Forkompinda. Dua kereta kencana didatangkan langsung dari Kraton Solo. Sisanya kereta dari sekitar Kabupaten Batang.

Rute kirab sendiri dimulai dari Pendopo Kabupaten menuju Jalan Veteran, Jalan Diponegoro, Jalan Ahmad Yani, Jalan Gajah Mada, Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Brigjen katamso dan kembali ke pendopo. Pj Bupati Batang melakukan sawur uang receh sepanjang jalan yang dilalui. Uang receh itu diletakkan di keranjang anyaman bambu.

“Sawuran itu sebagai pelengkap tradisi kita dalam setiap melaksanakan kirab. Ada (uang) sawuran sekitar Rp 8 juta sampai Rp 10 juta. Itu berupa uang koin, pecahan Rp 1.000,” kata Lani.

Warga terlihat sumringah saat Pj bupati melemparkan uang untuk direbut. Anak-anak, dewasa, hingga orang tua berbaur saling berebut uang. Selain itu, ada gunungan yang dibawa oleh perwakilan 15 kecamatan. Gunungan itu berisi hasil bumi di wilayah masing-masing.

Gunungan rencana akan diperebutkan saat sampai di halaman pendopo kabupaten. Namun, belum sampai ke halaman pendopo, isi hasil bumi di gunungan sudah ludes diambil masyarakat. Tidak ada satupun yang tersisa. Saat puncak acara, sebuah gunungan hasil bumi dari Pemda Batang dikeluarkan dan diperebutkan oleh masyarakat.

Lani menyebutkan bahwa HUT Batang sebenarnya jatuh setiap 8 April. Namun, karena jatuh pada bulan Ramadan, maka segala aktivitas peringatan HUT Batang dilakukan usai lebaran.

“Kami ada kirab pusaka tombak Abirawa, Tosan Aji, kemudian gunungan dan juga kirab yang lainnya. Pawai semua itu untuk masyarakat,” jelasnya. (yan/zal)

Reporter:
Arif Riyanto

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya