RADARSEMARANG.COM, Batang – Sebanyak 87 guru mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 6 Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan tersebut digelar di gedung guru. Berlangsung selama dua hari, mulai 28 hingg 29 April 2023. Sebanyak tujuh lokakarya pun digelar dengan tema Panen Hasil Belajar.
“Lokakarya program pendidikan guru penggerak yang menampilkan karya dan inovasi hasil pelatihan calon guru penggerak sangat luar biasa,” ujar Lani Dwi Rejeki.
Ia berharap, hasil pelatihan program PGP bisa ditularkan kepada guru lain. Tidak hanya berhenti pada 87 peserta saja. Lani juga menekankan agar program kurikulum pendidikan wajib adanya inovasi dan kreativitas dari masing-masing.
“Saya berpesan untuk tetap mendidik anak-anak dengan karakter budi pekerti. Jadi tidak hanya intelektualnya saja tapi juga moralitas, akhlak, tidak hanya intelektualnya untuk menjadi anak cerdas tapi juga kuatkan akhlak dan moralitas penerus generasi Bangsa,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro menyebutkan, saat ini baru memiliki 87 guru penggerak. Sedangkan total guru di Batang mencapai 6 ribu orang.
“Program PGP memang dari biaya pemerintah pusat yang konon kabar perorang biayanya berkisar Rp 15 juta,” terangnya.
Ia berharap, guru-guru di Kabupaten Batang bisa menjadi penggerak. Ini untuk mensukseskan kurikulum merdeka belajar. Karenanya, penganggaran program tersebut dari pusat perlu terus digelontorkan. Sehingga kurikulum merdeka belajar bisa sukses. (yan/zal)