28 C
Semarang
Monday, 14 April 2025

Perlu Ada Museum, Dewan Dorong Penggunaan Bangunan Kosong

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BATANG – Kabupaten Batang punya sejarah panjang peradaban sejak ratusan tahun lalu. Berbagai benda peninggalan cagar budaya juga ditemukan di berbagai tempat. Hingga saat ini belum ada tempat khusus yang layak untuk menyimpan barang-barang bersejarah tersebut.

Benda-benda itu dikumpulkan di halaman dan sebuah ruangan di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang. DPRD Kabupaten Batang pun menyoroti hal tersebut, sehingga perlu adanya museum sebagai tempat penyimpanan yang layak. Masyarakat juga bisa lebih leluasa melihat dan menjadi sarana edukasi.

“Kita mendukung langkah Disdikbud Kabupaten Batang untuk menggunakan gedung milik Pemda yang tidak digunakan, untuk bisa digunakan sebagai museum. Saat ini Kabupaten Batang tidak memiliki museum, padahal masyarakat perlu mengetahui sejarah daerahnya,” ujar Ketua DPRD Kabupaten Batang Maulana Yusup, Rabu (26/4).

Pihaknya menyadari, untuk membangun gedung museum membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sementara saat ini fokus anggaran untuk pemulihan pasca Pandemi Covid-19. Sedangkan benda-benda cagar budaya itu perlu diselamatkan dan dikenalkan pada masyarakat.

“Melalui museum, masyarakat akan semakin mengenal daerahnya. Bahkan, perlu juga sejarah kedaerahan diajarkan pada para pelajar. Agar tidak lupa dengan sejarah daerah asalnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro menjelaskan jika sejak dahulu pengajuan pendirian museum selalu mental di penganggaran. Sehingga banyak benda cagar budaya tersebar penyimpanannya.

Ada di museum daerah lain, rumah-rumah penduduk, dan yang terhimpun di kantor Disdikbud. Bahkan ada lebih dari 400 objek diduga cagar budaya berada di lokasi asal.

“Benda-benda cagar budaya itu ada di kantor, karena kita belum punya museum. Benda-benda bersejarah milik Batang banyak tersimpan di Museum Ronggowarsito. Kita pernah dijanjikan kalau Batang biasa mendirikan museum, benda-benda yang ada di sana mau di pindah di sini. Sudah lama sejak 2001,” terangnya.

Menurutnya, keberadaan museum cukup penting. Karena selama ini, jarang orang tahu bahwa di kantor Disdikbud, ada tempat penyimpanan benda bersejarah yang bisa dikunjungi secara umum. Sehingga sangat sedikit orang yang berkunjung ke sana. Hanya segelintir mahasiswa yang hendak melakukan penelitian saja.

“Kalau saya tidak harus bangun dulu, mungkin ada kantor atau gedung milik Pemda yang tidak dipakai bisa direnovasi, dijadikan museum. Seharusnya Pemkab punya museum sendiri,” tandasnya. (yan)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya