27 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Perlu Rekonstruksi Sejarah, Batang Sudah Berusia 409 Tahun

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Forum Silaturahmi Pegiat Sejarah Kabupaten Batang bersama Yayasan Nusahada Desa Mulia mengusulkan rekonstruksi sejarah Batang. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah usia Kabupaten Batang. Secara resmi usianya saat ini 57 tahun. Namun ada catatan sejarah yang menyebutkan usia Batang sudah 409 tahun.

“Tanggal 8 April itu bukan hari jadinya, tapi hari kembalinya Kabupaten Batang dari Pekalongan. Dari diskusi ditemukan bahwa Batang berdiri jauh sembelum itu, yaitu pada 1614,” ujar Pendiri Yayasan Nusahada, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa.

Pihaknya telah menggelar diskusi kajian pada Jumat (7/4) lalu. Berbagai temuan disampaikan hingga memunculkan beberapa usulan yang disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Batang. Mulai dari berdirinya Kabupaten Batang yang perlu ditelaah kembali hingga mendukung berdirinya museum sejarah.

Ketua Forum Silaturahmi Pegiat Sejarah Kabupaten Batang Sodikin menjelaskan jika 8 April 1966 merupakan legalitas sejarah berdasarkan undang-undang. Sementara ratusan tahun sebelumnya sudah ada jejak sejarah sebelum Batang bergabung dengan Pekalongan dan kembali memisahkan diri.

Ada 23 makam Bupati Batang terdahulu. Makamnya tersebar di berbagai tempat. Sedangkan Pangeran Mandurorejo pertama kali diangkat Sultan Agung sebagai bupati pertama Batang pada 1614.

“Kalau kita mengakui hanya berdiri tahun 66 itu artinya meniadakan jasa-jasa besar bupati-bupati yang sudah ada 23 orang yang berjasa di Kabupaten Batang masa lalu. Batang pernah berdiri kemudian hilang dan berdiri lagi,” terangnya.

Selain itu, peradaban Batang juga diperkirakan sudah ada sejak zaman Kalingga. Hal ini berdasar pada bukti-bukti peninggalan di Kabupaten Batang lebih banyak dijumpai. Ada delapan prasasti besar. Seperti Sojomerto, Banjaran, Wuntid, hingga prasasti Kupang yang baru ditemukan beberapa bulan lalu. Temuan candi tertua di Jawa Tengah di Kabupaten Batang juga menambah benang sejarah yang belum terkuak. (yan/zal)

Reporter:
Riyan Fadli

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya