28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Batang Jembatani Pencari Kerja dengan Perusahaan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BATANG – Pemkab Batang terus berupaya menurunkan angka pengangguran. Salah satunya menggencarkan pelatihan kerja. Selain meningkatkan skill SDM agar sesuai kebutuhan perusahaan, pelatihan tersebut juga untuk mendorong pertumbuhan wirausaha baru.

Tahun ini, persentase pengangguran di angka 6,64 persen atau 30.301 jiwa. Angkanya naik dibanding tahun lalu yang ada di posisi 6,59 persen. Namun pemkab bertekad menekan angka pengangguran hingga tiga persen.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang, Suprapto menyebutkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan naiknya angka pengangguran. Salah satunya adalah munculnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang menjadi daya tarik masyarakat luar Batang.

Sehingga banyak yang merantau ke Batang. Sementara industri di sana belum beroperasi. Jumlah perantau tercatat mencapai 6,06 persen. Hampir sama dengan angka pengangguran di Batang.

Walau demikian pihaknya tetap optimistis, bisa menurunkan angka pengangguran secara bertahap hingga tiga persen. KITB ini menjadi momentum, namun juga harus dibarengi dengan penyiapan SDM yang cakap.

“Target kita tahun 2031 angka pengangguran turun di tiga persen, jika perusahaan yang ada sudah beroperasi semua,” ucap Suprapto saat ditemui di kantornya.

Pihaknya mencatat, sejak KITB beroperasi hingga 2031 nanti, kebutuhan tenaga kerja mencapai 280 ribu. Sementara akhir tahun ini hingga 2024, kesempatan kerja bisa mencapai lima ribu lowongan.

“Sebanyak 30 ribu orang di Batang ini belum tentu diterima. Mengingat ada syarat pendidikan, keterampilan, dan kompetensi yang harus dipenuhi,” terangnya.

Tidak ingin menjadi tamu di rumah sendiri, Pemerintah Kabupaten Batang mengambil langkah-langkah strategis untuk menyiapkan SDM. Bahkan upaya tersebut juga didukung dengan PeraturanBupati yang berbunyi, KITB harus berpihak pada masyarakat Batang. Perusahaan harus mengutamakan masyarakat Batang.

Upaya penyerapan pengangguran juga dilakukan dengan menyediakan aplikasi Batang Karir. Perusahaan bisa membuka lowongan di sana, dan pencari kerja bisa mendaftarkan diri melalui aplikasi itu.

“Kita membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) Kabupaten Batang yang mempertemukan antara dunia pendidikan, dunia pelatihan, sama dunia industri. Nanti ada revitalisasi pelatihan vokasi, dan pendidikan vokasi,” imbuhnya.

TKDV di Kabupaten Batang ini juga digadang menjadi percontohan di seluruh Indonesia. Selain itu, pemkab juga menggejot pelatihan kerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Tiap tahun, 384 orang mengikuti pelatihan kerja. Kelas yang dibuka berupa desain grafis, TIK, boga, tata kecantikan, otomotif, las, grafis, menjahit, dan lainnya.

Pihaknya menyadari, serapan tenaga kerja tidak hanya industri. Ada sektor formal seperti karyawan, guru, pegawai dan informal seperti wirausaha, sektor pertanian, usaha keluarga sendiri, usaha ikut orang lain. Sektor formal hanya menyerap 37 persen sementara informal menyerap 64 persen.

“Penyiapan tenaga kerja ini tidak bisa kita lakukan sendiri, peran swasta juga sangat penting. Karena di Batang ada 13 BLK komunitas dan 33 LPK swasta yang diharapkan membantu penyiapan tenaga kerja ini,” ujarnya. (yan/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya