RADARSEMARANG.COM, Pemerintah Kabupaten Batang hari ini (8/4) genap berusia 57 tahun. Di umur yang semakin matang ini, Bumi Alas Roban sekarang dinakhodai seorang wanita tangguh bernama Lani Dwi Rejeki.
Sebelumnya Lani tak punya hasrat menduduki jabatan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Batang. Namun ia mendapat amanah itu. Lani pun tak bisa mengelak dari ketetapan yang Mahakuasa. Baginya, jabatan ini merupakan titipan yang harus dijaga. Tidak boleh mengingkari janji dan sumpah.
“Saya itu ASN (Aparatur Sipil Negara) yang dituntut harus profesional, berintegritas dan menjunjung loyalitas. Oleh karena itu, amanah sebagai Pj bupati merupakan pengabdian yang berkolaborasi dengan rakyat Batang untuk bersama meningkatan kesejahteraan,” kaya Pj Bupati yang menjabat sejak 22 Mei 2022 itu.
Sebagai pelayan masyarakat, Lani punya kematangan dan pengalaman di dunia birokrasi mulai dari level staf hingga menjabat Sekertaris Daerah (Sekda). Hampir satu tahun ia memimpin Batang, melanjutkan tongkat estafet bupati sebelumnya, Wihaji. Lani membuktikan kompetensinya dengan torehan prestasi yang menjadi catatan sejarah bagi Pemerintah Kabupaten Batang.
Lani komitmen menjaga iklim daerah pro investasi. Investor yang dihadapi tidak hanya dari lokalan saja, melainkan investor perusahaan dunia. Menurutnya, untuk mempertankan prestasi itu bukanlah perkara gampang. Butuh tekad dan kerja ikhlas untuk mempertahankan capaian investasi Batang pada 2022. Berkat komitmen ibu dua anak ini, Kabupaten Batang .
masuk tiga besar capaian investasi terbesar di Jawa Tengah. Nilai investasi yang masuk Rp 5,878 triliun, berada di bawah Kota Semarang dan Kabupaten Jepara.
Di usia Kabupaten Batang yang semakin matang ini, banyak harapan dan target yang masih terus ditingkatkan.
“Ada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan serapan tenaga kerja, tentunya yang sekarang menganggur jadi ada pekerjaan. Yang punya pekerjaan ada peningkatan penghasilan,” imbuhnya.
Pencapaian kinerja Pemkab Batang hingga menorehkan prestasi di berbagai bidang menjadi kado istimewa dalam perayaan HUT ke-57.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang di tahun 2022 menunjukan tren positif. Posisinya berada di angka 5,97 persen dari 4,88 persen pada 2021. Capaian itu lebih tinggi dari nasional dan Jawa Tengah.
Tingkat kemiskinan juga mengalami penurunan. Tahun 2021 masih berada di 9,68 persen, namun 2022 angkanya turun menjadi 8,98 persen. Sedangkan kemiskinan ekstrem berhasil ditekan di angka 1,55 persen, dibanding 2021 masih 2,97 persen. Sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Batang tahun 2022 sedikit meningkat, yakni di angka 69,45 persen, tahun sebelumnya 68,92 persen.
Berbagai penghargaan juga diraih Pemkab Batang. Seperti Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) terkomunikatif dari Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah. Batang dinilai berhasil melakukan inovasi dan transformasi digital dalam transaksi keuangan.
Tak hanya itu, dalam program Smart City (kota pintar), Pemkab Batang juga meraih dua penghargaan, yaitu Smart Branding dan Smart Economy pada ajang Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2022.
Dalam melakukan intervensi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, Batang dinobatkan sebagai juara I Pemetaan Daya Saing Daerah (PDSD) Award kategori faktor penguat dari BRIN bekerja sama dengan Pemprov Jateng.
Di bidang Ketenagakerjaan melalui aplikasi eksklusif platform Batang Career Kabupaten Batang masuk Top 10 KIPP (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik) tahun 2022. Prestasi itu, membuat Lani Dwi Rejeki lagi-lagi menerima penghargaan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negera Reformasi Birokrasi (PAN RB).
Laporan keuangan anggaran tahun 2021 hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Jawa Tengah, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki behasil mempertahankan tradisi Opini WTP (Wajar Tanpa Pengcualian) yang ke enam kalinya secara berturut-turut.
Apresiasi juga datang dari kinerja Lani dalam kesempatan penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Tugas Penjabat Bupati Batang Triwulan III di Kemendagri. Kinerja Lani sebagai Pj Bupati Batang dianggap cukup baik dan memuaskan.
Bahkan, dari ratusan Pj kepala daerah saat ini, Lani berhasil masuk dalam daftar 11 Penjabat Kepala Daerah terbaik. Dengan skor nilai antara 25-28 dari nilai maksimal 28.
“Prestasi Pemkab Batang tidak bisa diraih tanpa ada peran dari DPRD, ASN, mitra kerja dan juga tidak kalah pentingnya yaitu dukungan masyarakat,” katanya.
Sementara di bidang kesehatan, Lani berkomitemen tahun ini cakupan jaminan kesehatan menyeluruh atau Universal Health Coverage (UHC) hingga 95 persen dari jumlah penduduk yang menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Saat ini di penetapan APBD 2023 baru dianggarkan Rp 26,7 miliar. Nanti di perubahan APBD ada tambah lagi sebesar Rp 4 miliar. Sehingga totalnya anggaranya mencapai Rp 30,7 miliar,” tandasnya. Dengan anggaran tersebut, Lani optimistis capaian UHC bisa 95 persen. (riyan.fadli/zal)