RADARSEMARANG.COM, Batang – Jelang Lebaran, Pemkab Batang mengintensifkan sidak makanan dan minuman tak layak konsumsi. Sasarannya pasar tradisional maupun modern. Pemkab menerjunkan dua tim gabungan untuk mendeteksi produk makanan yang mengandung bahan berbahaya.
“Memang peredaran pangan berbahaya, terutama di bulan Ramadan ini lebih gencar dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Karena memang peredaran pangan baik seperti cenil, cendol dan agar-agar itu sangat banyak di bulan Ramadan,” kata Kasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Rizza Fauziyah, Rabu (5/4).
Tim gabungan yang melakukan sidak terdiri dari Dinkes, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Dispaperta, Disperindagkop UKM, Diskominfo dan Satpol PP Batang.
Hasil sidak selama ini, masih ditemukan beberapa makanan yang mengandung bahan berbahaya. Seperti di Pasar Tulis masih ada agar-agar yang mengandung formalin, begitu juga di Pasar Batang. Untuk bahan kerupuk, di beberapa pasar masih mengandung pewarna tekstil ada Rhodamin B dan Auramiin.
Rizza menambahkan, selain di pasar tradisional, monitoring bahan pangan juga digelar di minimarket se-Kabupaten Batang. Ada dua tim yang akan keliling di berbagai tempat. “Untuk hari pertama, tim 1 monitoring ke wilayah Kecamatan Bawang dan Tersono, sedangkan tim 2 ke wilayah Kecamatan Kandeman dan Tulis,” tuturnya.
Hasil sidak akan dikoordinasikan dengan lintas sektor terutama dengan Disperindagkop. Dengan harapan, pihak terkait menindaklanjuti denan mendata produsen makanan berbahaya tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan kerjasama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan sidak. (yan/zal)