RADARSEMARANG.COM, Batang – Pemandangan berbeda terlihat di kawasan Bendungan Kramat, Kecamatan Batang. Areal bantaran ditutup kelambu. Melingkar dari ujung ke ujung. Di balik kelambu itu ternyata banyak orang yang sedang menyantap hidangan, pecel, soto, tahu campur dan lainnya.
Area lapang di bawah pohon ini biasanya menjadi tempat favorit untuk bersantai sambil makan, ditemani gemercik air dari Bendungan Kramat. Selama ini area kuliner di sana memang terbuka. Namun, selama Ramadan hanya ada satu warung yang buka. Yaitu warung Temu Kangen, milik Caswati.
Selama Ramadan, perempuan 46 itu memilih tetap membuka warung. Hasilnya untuk sosial. Sebagian besar keuntungan dibelikan beras dan sapi, kemudian dibagikan ke warga sekitar.
“Ini kan hari puasa, ide saya kalau sudah Lebaran hasilnya dibelikan beras, dibagikan orang kampung. Kalau sisa dibelikan sapi, dibagikan juga,” ucapnya.
Warung itu buka sedari pagi hingga pukul 16.00. Ide menggunakan kelambu saat bulan puasa diterapkan sejak lima tahun lalu. Bermula dari perintah Satpol-PP dan Polisi untuk mengamankan agar tidak terlihat. Masyarakat yang melintas tidak bisa melihat para pelanggan di dalam kelambu.
Kelambu yang dipasang memiliki panjang sekitar 25 meter dengan tinggi 2 meter. Uniknya lagi, orang-orang yang melayani pembeli di sana semuanya berpuasa, kecuali saat halangan.
“Tahun kemarin bisa dibelikan beras empat kwintal dan sapi satu ekor. Alhamdulillah orang-orang bisa makan daging, ayam, lontong opor,” ucapnya. (yan/zal)