RADARSEMARANG.COM, Batang – Pemkab Batang memprediksikan perolehan investasi tahun ini mencapai Rp 9 triliun. Nilai itu berkaca dari target sebelumnya Rp 9 triliun, dengan realisasi Rp 5,8 triliun. Meski belum sesuai target, Batang masuk tiga besar nilai investasi tertinggi di Jawa Tengah setelah Kota Semarang dan Kabupaten Jepara.
“Target nilai investasi dari Kementerian Investasi dan BKPM memang belum merilis. Tapi perkiraan saya nilai tergetnya Rp 9 triliun. Karena tahun lalu nilainya segitu dan tidak mungkin turun tahun ini,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang, Wahyu Budi Santoso.
Ia menyebut, target awal nilai investasi tahun 2022 sebesar Rp 8 triliun. Namun, seiring berjalanya waktu pada semester I dalam pembahasan di Kementerian Investasi ternyata secara nasional nilai investasi ada kenaikan.
“Dari adanya kenaikan target nilai investasi nasiona itu, Kabupaten Batang juga ikut naik yang semula Rp 8 triliun menjadi Rp 9 triliun,” ujarnya.
Wahyu menjelaskan, tidak tercapainya terget nilai investasi tahun lalu karena terkendala di jaringan tiga sumber daya utama. Yaitu di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Berupa listrik, air, dan gas yang belum terpasang.
“Tiga hal itu menjadi kendala tenant di KITB belum memulai pembangunan infrastruktur atau pabriknya,” katanya.
Tiga jaringan sumber daya itu ditarget terpasang tahun ini. Sehingga ada lima industri yang siap beroperasi. Pihaknya pun meyakini target nilai investasi tahun ini bisa tercapai. “Asalkan lima industri besar di KITB sudah terpasang infrastruktur seperti listrik, air dan gas. Kemungkinan target tercapai sangat besar,” tegasnya. (yan/zal)