RADARSEMARANG.COM, Batang – Kerap dilanda banjir, akhirnya Desa Yosorejo ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana. Kini, seminggu sekali warga setempat bergotong royong membersihkan saluran air. Mulai saluran kecil hingga sungai besar.
Melalui Desa Tangguh Bencana ini, masyarakat disadarkan bahwa desa mereka rawan banjir. Selama ini, banyak titik saluran air yang terhambat alirannya. Seperti ditumbuhi rumput, sedimentasi, dan sumbatan sampah. Beberapa persoalan itu yang kini rutin dibersihkan warga.
Cara sederhana itu cukup efektif. Pada saat hujan yang mengguyur selama dua hari, sejak Sabtu (28/01), tidak lagi menimbulkan banjir. Bahkan tak ada genangan air seperti tahun-tahun sebelumnya.
Camat Gringsing Adhi Bhaskoro memastikan kesiapan menghadapi bencana tidak hanya dengan membersihkan saluran. Tapi juga dibarengi dengan penanggulangan sampah dan pemecahannya.
“Selain normalisasi saluran, juga membuat sodetan baru. Lokasi di mana rawan genangan air dibuatkan saluran supaya bisa mengalir,” tegasnya.
Di tempat terpisah, Kepala BPBD Batang Ulul Azmi mengungkapkan jika wilayah Kecamatan Gringsing sudah dipetakan. Yaitu daerah-daerah mana saja yang rawan bencana oleh tim satgas.
Daerah rawan banjir di Kecamatan Gringsing meliputi Desa Sidorejo, Yosorejo, Kebondalem, Gringsing, Lebo, dan Krengseng. Sedangkan Desa Tedunan dan Madugowongjati masuk ke daerah rawan longsor. (yan/ida)
