Kecuali pas ada gempa beberapa hari lalu. Saat itu warga panik dan semuanya keluar rumah. Warga masih was-was karena selanjutnya ada gempa kecil-kecil susulan.
“Tapi dari pos PGA itu menyampaikan tidak ada pergerakan yang harus mengungsi atau gimana, jadi kita masih nurut-nurut aja. Kami nunggu instruksi,” tegasnya.
Desa Tangguh Bencana sudah dibentuk. Pihaknya sudah mengadakan pelatihan kebencanaan beberapa kali. Hasilnya, tiap dusun sudah ada pos-pos tangguh bencana. Masyarakat tangguh bencana sudah dibentuk, terutama kelompok pemudanya.
Hal ini berkaca pada bencana tahun 2016. Saat itu ada ledakan dari Geodipa, sehingga muncul seperti gempa bumi. Karenanya, masyarakat sudaj belajar dari pengalaman kebencanaan.
“Jadi insya Allah nanti semoga tidak terjadi apa-apa. Kalau pun itu terjadi, kami memang sudah mempersiapkan di awal-awal,” tandasnya. (yan/bas)