RADARSEMARANG.COM, Batang – Tahun ini masyarakat Kabupaten Batang digegerkan dengan penemuan candi tertua di Jawa Tengah. Temuan candi itu berada di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) saat persiapan lahan. Mengetahui hal tersebut, Pemkab Batang pun melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan area candi yang terbuat dari batu bata merah ini.
“Secara prinsip itu kan harus dilestarikan menjadi cagar budaya alam. Kita upayakan berkoordinasi dengan KITB, karena berada di kawasan mereka,” ujar Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki saat ditemui di kantornya.
Usia candi diperkirakan mencapai 14 abad, karena ada sejak abad ke-7 Masehi. Hal tersebut berdasarkan penelitian unsur karbon di dalam batuan candi di Prancis dan Selandia Baru. Sehingga diperkirakan berasal dari tahun 630-an Masehi.
Struktur utama candi batu bata itu diperkirakan berukuran 16 meter kali 16 meter. Besar satu batuan candi ini 37×18 sentimeter dengan ketebalan 7 sentimeter. Candi ditemukan di kedalaman tanah kurang dari satu meter. Lokasinya berada di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing. Hanya sekitar 39 meter dari situs pemandian Balekambang. Situs pemandian itu sendiri memiliki usia yang lebih muda, berasal dari abad ke-9.
Seperti diketahui, Balaikambang sendiri belum masuk sebagai kawasan wisata di Kabupaten Batang. Adanya temuan candi bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi paket wisata di Kabupaten Batang. Saat ini belum ada akses jalan aspal maupun beton menuju lokasi. Akses jalan yang memungkinkan dibangun adalah sejalur dengan Pantai Jodo. Sehingga menjadi satu kawasan wisata.
Pihaknya saat ini masih terkendala anggaran untuk melakukan ekskavasi. Butuh Rp 400 juta untuk melakukan penggalian candi dari zaman Kalingga ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang Achmad Taufiq menambahkan, Amdal di kawasan candi harus dikeluarkan dari areal KITB. Pihaknya telah mengirimkan surat agar areal candi aman.
“Kita minta izin supaya areal itu diamankan. Tidak dibangun lah pokoknya. Kita sudah bersurat. Sementara ini anggaran belum ada. Kita sedang mengajukan ke pemerintah pusat. Kalau tidak kita anggarkan lewat APBD,” ucapnya.
Langkah pengamanan juga dilakukan pihak Kecamatan Gringsing. Camat Gringsing Adhi Bhaskoro telah berkoordinasi Desa Sawangan berkaitan dengan pengamanan. “Poinnya adalah bagaimana kita sebagai pemda di wilayah mengamankan aset-aset atau temuan situs purbakala tersebut,” terangnya. (yan/zal)