RADARSEMARANG.COM, Batang – Badan Penanggulangan Bencana Daeran (BPBD) Kabupaten Batang jauh-jauh hari sudah mempersiapkan diri menghadapi berbagai bencana.
Terutama menjelang musim penghujan kali ini dengan berkaca pada daerah lain. Wujud kesiagaan ini dilaksanakan dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di wilayah yang dianggap rawan seperti Kecamatan Bawang, Blado dan Gringsing.
Pada Kamis (15/12) tim BPBD Batang mensosialisasikan pembentukan Destana di Desa Yosorejo, Kecamatan Gringsing dengan menghadirkan Kepala BPBD Ulul Azmi. Tujuannya adalah untuk memberi wawasan dan pembelajaran kepada masyarakat jika terjadi bencana alam terutama evakuasi dan langkah-langkah yang perlu diambil.
“Pengetahuan masyarakat dalam menghadapi bencana masih rendah sehingga sering terjadi tumpang tindih dalam penanggulangan”, tegas Ulul Azmi yang sudah menyiapkan sarana dan prasarana seperti perahu karet, tenda dan peralatan dapur umum.
Ada enam perahu fiber yang stay di Batang dan sewaktu-waktu bisa digunakan. BPBD memilih desa Yosorejo karena wilayah ini rawan banjir. Tahun 2020 Yosorejo pernah dilanda banjir parah yang nyaris melumpuhkan aktivitas desa.
Peltu Jaeni mewakili Danramil 03 Gringsing menambahkan paparan rinci tentang apa saja yang harus dilakukan sebelum, selama dan sesudah terjadinya bencana. Peltu Jaeni akan mengoptimalkan peras Bhabinsa sebagai ujung tombak bersama kepolisian dan tokoh masyarakat.
“Jika sarana dan prasarana sudah siap tapi SDM belum siap maka akan sia-sia. Untuk itulah kita perlu memberi pembelajaran kepada masyarakat”, kata Peltu Jaeni.
Direncanakan pembelajaran dan penyiapan kepada masyarakat akan dilaksanakan tahun 2023. (yan/bas)