29.2 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Isnen Ambar Santosa, ASN Pencipta Mesin Pemilah Sampah Otomatis

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Kepeduliannya terhadap lingkungan, menuntun Isnen Ambar Santosa, ASN (Aparatur Sipil Negara) dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Batang menciptakan mesin pemilah sampah.

Mesin tersebut bisa memisahkan sampah organik dan anorganik. Inovasinya tersebut berhasil mengantarkannya menjadi pemenang utama Lomba Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) 2022 tingkat Jawa Tengah.

“Mesin ini memilah secara otomatis, sampah rumah tangga yang biasanya dibungkus plastik bisa terpisah sendiri sampah plastik dan organik di dalamnya,” ucap Isnen yang menjabat sebagai Adiyatama Pariwisata dan Ekraf, Disparpora Kabupaten Batang tersebut pada RADARSEMARANG.COM.

Menurutnya, setiap hari, tiap orang rata-rata memproduksi 0,7 kilogram sampah. Sebagian besar berupa sampah organik dan plastik. Ia pun melihat, sampah-sampah tersebut tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak bisa langsung didaur ulang.

Kondisi itu membuat sampah rumah tangga menumpuk begitu saja di tempat pembuangan akhir (TPA). Seperti diketahui, saat ini satu-satunya TPA di Kabupaten Batang, TPA Randukuning sudah over kapasitas.

“Kita jadi berfikir bagaimana caranya mengolah sampah ini sampai tuntas. Dan bagaimana mengupayakan sampah yang menumpuk itu jadi produk yang bermanfaat,” imbuhnya.

Akhirnya terbersit di benaknya untuk menciptakan mesin pemilah sampah otomatis. Ide ini muncul sejak 2019. Dan mulai fokus menggarap mesin pada 2020. Isnen butuh waktu satu tahun untuk bisa ketemu konsep yang benar-benar matang.

Saat ini, proses pembuatannya hanya membutuhkan waktu dua minggu. Pengerjaannya dilakukan bersama teknisi bernama Novia Ikhtiyari Wahyuningtiyas dan Andri Firdaus. Dalam satu tahun mesin tersebut sudah laku 30 unit. Dibeli orang dari berbagai daerah, seperti Batang, Temanggung, Purwokerto, Purbalingga, Pasuruan, Jakarta, Palembang, Kalimantan Utara, dan Bali.

Mesin yang berbentuk seperti mesin penggiling padi ini menggunakan tenaga disel dan dinamo listrik. Ada dua model, yang pertama memasukkan sampah secara manual. Kedua, memasukkan sampah dengan conveyor atau semacam corong pelindung. Bagian utama dari mesin tersebut adalah tabungnya.

Tabung itu bisa memilah sampah plastik dan organik secara otomatis. Butuh waktu sekitar 10 detik untuk mengeluarkan sampah hasil pilahan tersebut. Ia tidak bisa bercerita banyak terkait rahasia mesinnya tersebut, karena masih dalam tahap pengajuan hak paten.

Ada berbagai ukuran, mulai kapasitas kecil 3 sampai 5 meter kubik per jam, mesin sedang yang muat 5 sampai 8 meter kubik per jam, dan mesin besar berkapasitas 8 sampai 10 meter kubik per jam. Ada juga kapasitas industri yang muat 13 sampai 16 meter kubik per jamnya. Harganya mulai Rp 50 juta hingga Rp 150 juta.

“Metodenya dengan penyedot dan pembubur. Sampah plastik keluar dari bagian belakang, sementara yang organik keluar dari bagian depan menjadi bubur bertekstur lembut,” terangnya.

Sampah plastik keluar tersedot keluar bersama hembusan angin. Hasil pilahannya benar-benar bersih. Tidak ada yang tercampur. Pemilahan sampah ini tidak berhenti di sini. Sampah plastik didaur ulang untuk dijadikan biji plastik. Bisa juga dikemas dan diolah menjadi bahan bakar refuse-derived fuel.

Sementara bubur sampah organik diolah dengan difermentasi atau dekomposer untuk menjadi pupuk organik. Bubur sampah organik juga bisa digunakan sebagai media budidaya maggot.

“Saya bersama tim senang sekali bisa menang di ajang Lomba Krenova 2022 tingkat Jawa Tengah. Sebelumnya kami juga menang di tingkat Kabupaten Batang dengan temuan alat pengering portabel otomatis untuk pertanian,” ucapnya.

Ia merasa bangga dan berharap hasil temuannya ini bisa diaplikasikan dalam skala wilayah, di kabupaten atau kota madya. Sehingga benar-benar bisa mengatasi masalah sampah yang ada saat ini. Berkat jerih payahnya, Isnen telah bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia. Seluruh Taman Safari akan menggunakan alat tersebut untuk mengolah sampah. Sehingga tidak ada sampah yang di buang ke TPA. (yan/zal)

Reporter:
Riyan Fadli

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya