RADARSEMARANG.COM – Tak terlalu mahir dalam hal olahraga, tak membuat Danang Aji Saputra, 40, berkecil hati. Ia punya tekad agar pemuda Kabupaten Batang bisa bersinar di kancah olahraga nasional.
Caranya dengan terjun ke dunia manajerial olahraga. Beberapa cabang olahraga pernah ditangani oleh pemuda asal Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang tersebut.
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Batang ini sekarang menjabat sebagai ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Batang sejak 2021. Karirnya di bidang manajerial olahraga bermula sejak 2012 di klub sepakbola bola kebanggaan Kabupaten Batang, Persibat. Saat itu Danang menjadi asisten manajer. Karirnya naik sebagai ketua umum Persibat pada 2014.
Tim berjuluk Banteng Alas Roban itu masuk di Liga 2. Danang pun gembira bisa mendapatkan anak asuh yang tepat. Punya kualitas mumpuni dan manajerial yang baik. Tanpa diduga klub asal Pantura ini pun menjadi tim underdog yang lolos ke babak 16 besar Liga 2 tahun 2017. Bersama para suporter dan pengurus, Danang memotivasi dengan jalan kaki 28 kilometer. Dari mes pemain hingga Alun-Alun Kecamatan Limpung.
Selain di sepak bola, ia juga terjun di manajerial olahraga biliar pada 2014, hingga pencak silat akhir-akhir ini. Danang mengaku senang dengan manajerial olahraga sejak kecil. Bermula ketika menangani event atau kegiatan olahraga lokal. “Saya kan masih pemuda, pemuda juga harus jadi pemicu. Soalnya saya tidak bisa jadi atlet, bisanya support. Saya senang ketika ada atlet-atlet muda itu berpotensi meraih prestasi. Kita support,” ucapnya pada RADARSEMARANG.COM.
Dahulu, Danang juga aktif dalam sebuah perguruan pencak silat. Hingga akhirnya dipilih untuk menjadi ketua IPSI Kabupaten Batang. Ia dapat dukungan penuh untuk menyatukan pencak silat di Kabupaten Batang. Ada 13 perguruan pencak silat.
Tak butuh waktu lama, Agustus 2022 atlet yang dibinanya meraih medali emas di ajang International Pencak Silat Indonesia Open Championship 2022 di Jakarta. Atlet tersebut bernama Nadzif Ainul Fikri. Menurutnya, bibit atlet pencak silat di Kabupaten Batang cukup banyak. Tinggal memfasilitasi dan membantu dari sisi pengalaman. “Kita tinggal memoles saja. Membantu secara terukur agar fokus meraih prestasi,” timpalnya.
Ia pun merasa punya kepuasan tersendiri saat anak asuhnya meraih prestasi. Karenanya, Danang selalu menyempatkan diri untuk melihat para atlet itu bertanding. Terutama saat bisa tembus ke partai final. Di manapun ajang tersebut diselenggarakan, Danang akan berusaha menyaksikannya secara langsung. “Tak tunggoni dimana pun mereka main,” ucapnya.
Selain di ajang Indonesia Open, atletnya juga mendapatkan dua medali emas, delapan perak dan 16 perunggu di Dulongmas 2021. Saat ditanya perasaannya jika anak asuhnya memenangkan kejuaraan, dengan semangat danang menjawab. “Wah, melebihi segalanya itu. Menyenangkan. Rasa capek hilang semua kalau sudah lihat atletnya juara atau menang itu plong lega,” tandasnya.
Ia berpesan pada para pemuda di Kabupaten Batang agar terus optimis. Jangan berkecil hati walaupun berasal dari pelosok desa. Semua akan bisa jika kita mau berusaha dengan baik. (yan/ton)