RADARSEMARANG.COM, Batang – Penerapan sistem zonasi barang dagangan di Pasar Batang membuat puluhan kios kosong. Bahkan, lelang kios yang digelar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Batang, sepi peminat. Hanya tiga unit kios yang laku.
“Dari 44 kios yang dilelang, hanya tiga yang laku terjual,” kata Kepala Bidang Pasar, Dinperindagkop UKM, Supriyanti di kantornya.
Ia menjelaskan, 44 kios yang kosong itu adalah sisa setelah pembangunan Pasar Batang selesai. Lokasinya berada di lantai 2 sisi barat bangunan pasar. Pihaknya pun tidak memungkiri, sisi barat lebih sepi dibanding sisi timur. Hal tersebut diperkirakan menjadi salah satu faktor sepinya peminat lelang.
“Mungkin mereka survei dulu, lalu lihat kok yang lewat sedikit, jadinya tidak minat,” katanya.
Menghadapi hal tersebut, pihaknya akan berkonsultasi kepada beberapa pihak terkait. Agar bisa meningkatkan intensitas pengunjung yang melewati lokasi tersebut (sisi barat). Salah satu solusinya menerapkan sistem sewa kios. Hal tersebut dianggap tidak terlalu memberatkan pedagang, sembari menarik perhatian pengunjung pasar.
Menurutnya, dengan sistem sewa, kios bisa terisi sembari berjalannya waktu. Pihaknya juga akan membangun atap di sisi timur jika ada anggaran. Kemudian juga ada rencana merelokasi pedagang dari luar pasar, khususnya dekat rel ke dalam pasar.
Kumpulan pedagang di sana memecah keramaian Pasar Batang yang tak jauh di lokasi.”Kalau sudah masuk semua, saya yakin pasar akan lebih ramai,” ucapnya. (yan/zal)
