RADARSEMARANG.COM, Batang – Puluhan warga menuntut Kepala Desa (Kades) Sawangan, Kecamatan Gringsing, Ali Hafids, mundur dari jabatannya. Hal itu buntut dari dugaan kasus perselingkuhan yang dilakukan sang kades.
Senin (17/10) kemarin, puluhan warga mendatangi balai desa untuk menyerukan keluh kesahnya. Warga menganggap, apa yang dilakukan sang kades telah mencoreng nama desa.
Kades Ali Hafids diduga berselingkuh dengan warganya berinisial TH yang masih punya suami. Kejadian ini bermula dari video yang beredar di kalangan warga. Video itu memperlihatkan dua sepeda motor di sebuah kamar kos di daerah Weleri pada 7 Oktober 2022 lalu. Sepeda motor tersebut diketahui milik TH dan Kades Sawangan yang dilepas pelat nomornya. Warga mengenali motor tersebut karena ada stiker khas di bagian depan.
Salah seorang warga Zamroni menjelaskan, awalnya dia bersama keluarga TH berencana klarifikasi tanpa ada warga lain. Tapi tanpa dikomando warga yang mendengar ikut datang.
“Setahun lalu kades juga pernah ketahuan selingkuh, tapi masalah tidak diperpanjang dan hanya membuat pernyataan tidak akan mengulangi. Tapi sekarang malah kena gerebek,” beber Zamroni.
Zamroni memberi ultimatum akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Patut disayangkan karena saat klarifikasi, TH beserta suami dan dua anaknya justru memilih pergi ke luar kota.
Ali Hafidz sendiri membantah dirinya berselingkuh dengan TH dan menduga kejadian ini bermuatan politis. Yaitu dari rivalnya berkaitan dengan tanah desa yang diklaim milik ahli waris Marjo Djamin.
“Yang membawa sepeda motor dinas itu teman saya yang bernama Alif, warga Warungasem, Batang, dan saya tidak tahu urusan dia sampai tiba-tiba ada kabar digerebek,” bantah Ali Hafidz.
Camat Gringsing Adhi Bhaskoro menyatakan, pihak Muspika akan mengkaji permasalahan ini dengan teliti. Pihaknya akan mendalami lebih lanjut dan meminta keterangan dari dua belah pihak.
“Jangan sampai permasalahan ini ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu yang merugikan masyarakat Desa Sawangan sendiri,” tegasnya. (yan/zal)
