RADARSEMARANG.COM, Batang – Pemerintah Kabupaten Batang mencoba alih fungsikan lahan sawah di Desa Denasri Wetan, Kecamatan Batang menjadi tambak ikan. Sawah yang terendam rob itu terbengkalai sejak tiga tahun lalu. Kini Pemkab melalui Dinas Kelautan Perikanan Dan Peternakan (Dislutkanak) membuat demplot tambak kerapu sebagai percontohan.
“Ini tanah bengkok desa yang terkena rob sudah lama dan sudah tidak bisa dimanfaatkan untuk ditanami apapun. Ini ada upaya baru dari Dislutkanak bersama kelompok tani yang ada di desa ini,” ujar Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki usai melepaskan benih ikan di area terdampak rob tersebut, Rabu (12/10).
Bengkok tersebut kini dimanfaatkan untuk tambak. Belum semuanya dijadikan tambak. Hanya dua petak sawah yang akan dimanfaatkan sebagai demplot ikan kerapu.Ia menjelaskan, benih ikan kerapu yang ditebar sebanyak 3.500 ekor.
Area sawah yang terdampak rob cukup luas. Dari sekitar 100 hektare lahan sawah di sana, 60 hektare diantaranya terkena rob. “Ini pilot projects yang ditanami ikan kerapu. Yang biasanya hidup di laut ini diujicoba ditanam di air payau. Mencontoh daerah Probolinggo Jawa Timur,” terangnya.
Ia berharap, masyarakat bisa kembali menggarap tanah bengkok tersebut walaupun tidak bisa ditanami kembali. Daerah itu dahulu dikenal dengan produksi padi berkualitas. Kini warganya telah banyak beralih profesi seperti tukang, kuli bangunan, dan lain sebagainya.
“Nilai ekonomis ikan kerapu bagus, bisa mencapai Rp 50 ribu per kilogramnya. Mudah-mudahan ini bisa hasil semua 3.500 ekor. Masa panennya sekitar 5 bulan,” ucapnya. (yan/bas)
