27 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Pabrik Pipa Belanda Berdiri di KITB, Bisa Hentikan Impor

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Batang – Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan pabrik pipa Wavin di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Senin (3/10). Hadirnya perusahaan asal Belanda itu untuk menghentikan impor pipa. Seperti diketahui, hingga saat ini 80 persen pipa di Indonesia merupakan produk luar negeri.

“Kalau dulu sebelumnya kita masih impor, setelah pabrik Wavin ini jadi impornya sudah tidak ada lagi. Dan di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Batang tercipta lapangan kerja yang tidak sedikit,” ujar Presiden Joko Widodo saat melakukan ground breaking pabrik Wavin di KITB, Senin (3/10).

Hadir juga Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia, Menseskab Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan stakeholder lainnya.

Sebelumnya, Presiden mendatangi KITB dengan menggunakan helikopter. Jokowi menyebutkan, perusahaan itu bakal membangun pabrik di lahan seluas 20 hektare. Nilai investasinya mencapai Rp 824 miliar dan bakal beroperasi pada 2024 mendatang.

Pabrik Wavin sendiri punya 93 lokasi produksi di seluruh dunia. Sementara pasarnya ada di lebih dari 80 negara. Perusahaan ini menangkap bahwa di Indonesia 33,4 juta orang tidak memiliki akses air minum bersih. Sedangkan 99,7 juta orang tidak memiliki akses sanitasi yang dikelola dengan baik.

“Dalam situasi krisis ekonomi global sekarang ini, adanya investasi seperti ini memberikan kepercayaan yang baik pada negara kita. Sehingga nantinya investor-investor yang lain akan datang dan kita harapkan dengan investasi-investasi itu pertumbuhan ekonomi kita akan bisa kita pertahankan dalam posisi baik,” ucapnya.

Pihaknya optimistis, investasi yang masuk di KITB bisa membuka lapangan kerja yang luas. Memberikan penerimaan negara baik lewat pajak, PNBP, atau lewat pajak karyawannya dan bisa juga men-trigger pertumbuhan ekonomi di daerah. “Itulah fungsi investasi dan kepercayaan seperti ini memang harus kita jaga betul,” tegasnya.

Saat ini sudah ada 10 perusahaan yang sedang melakukan proses konstruksi di KITB. Seperti pabrik batrai mobil listrik, kaca, alat kesehatan, keramik, dan lain sebagainya. Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia menjelaskan, hadirnya pabrik pipa ini merupakan yang terbesar. Karena produksi pipa dari Wavin selain untuk produksi dalam negeri, pipa-pipa tersebut juga untuk memenuhi kebutuhan Asia Pasifik hingga Eropa.

Alhamdulillah kami ke Belanda, September 2020 kami melakukan pendekatan dengan Wavin. Karena 80 persen pipa ini kita impor,” tuturnya.

Sebelumnya perusahaan tersebut melirik negara lain untuk melakukan investasi. Yaitu Vietnam. Presiden Orbia Building and Infrastructure (Wavin) Maarten Roef saat konferensi pers menerangkan bahwa Wavin merupakan perusahaan yang fokus pada sistem pengelolaan air bagi tukang ledeng, insinyur, kontraktor, installer, hingga pemerintah. Beberapa produknya antara lain pipa dan fitting Wavin seperti UPVC dan  PPR.

Selain itu, pabrik ini juga bisa mengakomodasi produk bangunan hemat energi, sistem drainase rendah kebisingan dan sistem pengelolaan air hujan.”Kami butuh sekitar 1,5 tahun untuk menyelesaikan pembangunan pabrik. Kami akan mulai beroperasi pada 2024,” ucapnya. (yan/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya