RADARSEMARANG.COM, BATANG – Pemkab Batang menggelar apel siaga kebencanaan di Jalan Veteran, Jumat (23/9). Apel kebencanaan tersebut digelar bersama TNI-Polri dan para relawan. Kegiatan tersebut untuk memastikan kesiapan seluruh elemen dalam situasi kebencanaan. Terutama saat musim penghujan, tanah longsor menjadi ancaman pertama.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Batang Ulul Azmi menjelaskan, saat musim hujan ancaman terbesar adalah tanah longsor. Kabupaten Batang memiliki sembilan ancaman bencana. Paling besar potensinya adalah tanah longsor. “Setelah tanah longsor, kemudian banjir dan angin atau cuaca ekstrem,” terangnya.
Cakupan wilayah yang memiliki potensi longsor ada di daerah atas Kabupaten Batang. Seperti Blado, Bawang, Bandar, dan Gringsing. Sementara di wilayah tengah ada daerah seperti Limpung dan Tersono yang punya potensi longsor sedang.
“Yang paling tinggi di daerah selatan Kabupaten Batang,” tandasnya.
Sementara itu, empat daerah lain punya potensi bencana angin kencang. Yaitu Limpung, Banyuputih, Subah, Warungasem. Sedangkan wilayah yang berpotensi banjir yakni Batang, Gringsing, Subah, dan Tulis.
Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, apel bersama ini sebagai kesiapsiagaan seluruh lapisan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. Melihat banyak potensi kebencanaan di wilayah Batang.
“Apalagi masuk masa peralihan cuaca dari musim kemarau ke penghujan. Melihat pengalaman awal tahun kemarin terjadi bencana tanah longsor dan kebakaran, jadi kita harus siaga,” jelasnya.
Pihaknya juga melakukan pengecekan kendaraan dan peralatan yang disiagakan untuk kebencanaan. Lani bersama pimpinan instansi terkait sempat menjajal sepeda motor yang biasa diterjunkan ke lapangan. Namun, satu sepeda motor sempat tidak bisa dihidupkan.
Sementara itu, Komandan Kodim 0736 Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 180 personel. Mereka akan siap siaga jika sewaktu-waktu ada bencana di wilayah manapun.
“TNI akan dibantu oleh Polri dan tentunya pemkab lewat BPBD Batang yang sudah memetakan wilayah yang berpotensi bencana,” ujarnya. (yan/zal)