RADARSEMARANG.COM, Batang – Satlantas Polres Batang memetakan empat titik rawan kecelakaan di Kabupaten Batang. Lokasinya di jalur Pantura dan Tol Semarang-Batang. Salah satu faktor kecelakaan adalah pengemudi kelelahan. Dan empat titik tersebut dianggap menjadi titik lelahnya akses pantura Pulau Jawa.
“Sementara ini sesuai data rawan kecelakaan untuk jalan tol di KM 358 dan 355 KM, sedangan di pantura sekitar Banyuputih dan Gringsing,” ujar Kasat Lantas Polrea Batang, AKP Dhayita Dhaneswari, usai mengikuti Focus Group Discussion (FGD) evaluasi permasalahan lalu lintas bersama PT Jasa Raharja wilayah Pekalongan.
Akhir-akhir ini wilayah Batang menjadi sorotan karena beberapa kasus kecelakaan menonjol. Seperti yang melibatkan ayah Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, hingga laka Hiace maut yang menyebabkan tujuh orang meninggal.
AKP Dhayita mencatat tahun ini sudah lebih dari 325 kasus kecelakaan. Sementara tahun 2021 tercatat ada 400 laporan kecelakaan.
“Tahun ini hingga September sudah di angka 300 lebih kejadian kecelakaan, dengan korban meninggal sekitar 30 orang. Maka dari itu, kita berupaya melakukan pencegahan penanganan dengan cepat yang terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.
FGD tersebut turut menghadiri beberapa instansi terkait. Mereka mengampu area jalan tol, Pantura, jalan nasional juga kabupaten. Hal inj dilakukan untuk mencari cara menurunkan angka kecelakaan tahun 2022. Beberapa faktor yang diidentifikasi jadi penyebab terjadinya kecelakaan di antaranya jalan, manusia, dan kendaraan.
Selanjutnya, para stakeholder akan segera melaksanakan survei titik rawan laka di jalan wilayah Pantura, serta di Jalan Tol Batang-Semarang dan Jalan Tol Batang-Pemalang.
Sementara itu, Kepala Jasa Raharja Sugeng Prastowo Dwiputranto menyampaikan, sampai dengan Agustus 2022 Jasa Raharja wilayah Pekalongan telah menyerahkan santunan sebesar Rp 20,28 miliar. Naik 17 persen dari jumlah santunan periode yang sama tahun 2021 yaitu Rp 16,99 miliar.
“Terkait kenaikan, dimungkinkan karena pandemi, di mana tahun sebelumnya mobilitas tidak telalu besar. Sementara saat ini sudah mulainada pelonggaran sehingga mobilitas naik,” tandasnya. (yan/zal)