RADARSEMARANG.COM, Batang – Ragam budaya nusantara tergambar dalam karnaval yang digelar di Desa Kringsing, Sabtu (27/8). Ratusan peserta menunjukkan kreativitas untuk memunculkan potensi daerahnya.
Warga sembilan RW dan sekolah dari PAUD sampai tingkat SMA diberi tugas menampilkan kelebihan wilayah masing-masing secara santun dan artistik. Ribuan penonton dari luar daerah juga ikut menyemut. Secara tradisi, karnaval Desa Gringsing selalu menampilkan inovasi-inovasi baru.
Saat bendera start dikibarkan oleh Kades Murtadhlo, ribuan peserta serentak menyusuri jalan raya lama dan jalan desa. Ragam budaya Indonesia dan busana karnaval mendominasi.
“Sedangkan peserta remaja menampilkan cosplay dan hiburan khas anak muda yang sedang nge-trend,” ucapnya.
Setiap regu menampilkan tarian kreasi oleh ibu-ibu yang diiringi musik kekinian. Ada juga atraksi ogoh-ogoh raksasa lengkap dengan puluhan penari, serta pertunjukan tari Saman. Di antara barisan karnaval, ada peserta yang menampilkan teatrikal zaman kolonial, kerja paksa dan noni Belanda yang anggun menebar senyum.
Semua kemeriahan itu diperankan oleh warga Desa Gringsing. Sebagai desa agraris tidak lupa hasil bumi dipamerkan dalam wujud gunungan. Perwakilan warga RW 03 membawa gunungan sayur setinggi tiga meter. Ukuran itu terlihat lebih megah dibanding milik peserta lain.
Inayati, salah satu warga mengatakan sayur mayur yang ada di gunungan adalah hasil budidaya ibu-ibu PKK yang ditanam secara hidroponik.
Ketua panitia Sutrisnosari mengatakan, kreativitas dan ekspresi masyarakat Desa Gringsing memang luar biasa.
“Instruksi dari kades untuk menampilkan tontonan yang meriah, unik, dan mendidik dipatuhi warga. Kami puas dan karnaval tahun ini sukses,” tegasnya. (yan/zal)