RADARSEMARANG.COM, Batang – Pemkab Batang mulai memetakan daerah rawan kekeringan. Langkah tersebut untuk mengantisipasi kebencanaan. Utamanya dalam menyuplai air bersih kepada warga terdampak.
Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, cuaca saat ini susah diprediksi. Agustus ini harusnya sudah memasuki musim kemarau. Tetapi ada beberapa daerah di Kabupaten Batang yang turun hujan. Namun ada juga wilayah yang dilanda kekeringan.
“Seperti yang terkonfirmasi dari Pak Camat Subah di Desa Jatisari, di sana mengalami kekeringan,” jelasnya.
Hasil pemetaan, di Kecamatan Bandar, daerah yang mengalami kekeringan yakni Desa Wonomerto, Wonodadi, Pesalakan, dan Tambahrejo. Kemudian Kecamatan Subah di Desa Kemiri Barat dan Kemiri Timur. Sementara di Kecamatan Blado ada Desa Keteleng, dan di Kecamatan Banyuputih, kekeringan melanda Desa Penundan.
“Saya minta kepada seluruh stakeholders menemukan langkah strategis guna merespon dan mengatasi masalah kekeringan di Kabupaten Batang,” ujarnya.
Lani menambahkan, antisipasi bencana kekeringan ini dianggap penting. Karena potensi dampaknya cukup besar. Seperti kekurangan air bersih, kebakaran hutan, sampai kebakaran rumah. Pemkot akan memonitoring daerah-daerah yang membutuhkan suplai air bersih.
“Pak camat harus bersiaga kalau ada informasi langsung laporkan kepada saya,” ujarnya.
Pemkot juga akan menyiapkan armada truk tangki untuk droping air bersih. Lani juga meminta Perumda Air Minum Sendang Kamulyan Batang bisa membantu suplai air bersih. (yan/zal)